Apa Penyebab Harga Minyak Goreng Naik di Pasaran? Ternyata Ini Jawabannya

- 14 November 2021, 20:16 WIB
Harga minyak goreng naik, ini penyebabnya.
Harga minyak goreng naik, ini penyebabnya. /Pixabay/Hans

BERITA DIY - Meski Indonesia termasuk salah satu negara produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, harga minyak goreng di dalam negeri tetap mengalami kelonjakan.

Hal ini sama persis seperti yang terjadi di pasar dunia, di mana harga CPO dalam negeri terikat dengan harga lelang KPBN Dumai.

Situasi ini membuat kenaikan harga CPO di pasar global akan juga berpengaruh pada naik-turunnya harga minyak goreng di dalam negeri.

Baca Juga: Kondisi Terkini Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Cilacap: Apakah Api Sudah Padam? Serta Keadaan Warga Sekitar

Selain itu, penyebab lain dari melejitnya harga minyak goreng di pasar ialah karena produsen minyak goreng dengan produsen CPO tidak saling terintegrasi.

Akibatnya, ada tarik ulur kepentingan harga antar kedua produsen yang seharusnya saling bekerjasama itu.

"Sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dalam keterangan resmi, Jumat, 12 November 2021 dikutip dari PEDOMANTangerang.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Kemhan: Terdapat Tumpahan Minyak di Posisi Menyelamnya KRI Nanggala

Situasi di Pasar

Mengutip portal Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 14 November 2021, sejumlah pedagang di Pasar Sindangkasih, Majalengka mengeluhkan naiknya harga minyak goreng seminggu terakhir.

Tidak tanggung-tanggung, kenaikan harga minyak di daerah Majalengka dan sekitarnya menyentuh angka Rp3.000 hingga Rp5.000 untuk minyak kemasan.

Mimin, seorang pedagang di pasar Sindangkasih yang menyediakan minyak goreng menyebut kenaikan harga tersebut sudah berlangsung hampir sepekan.

Baca Juga: Viral Jet Pengebom AS Terbang Rendah di Kilang Minyak RI, TNI: Tidak Menerobos Teritorial

Bukan hanya minyak kemasan, minyak goreng curah yang sebelumnya dijual seharga Rp16.500 per kg kini dijual seharga Rp18 ribu per kg.

Sementara, utuk minyak kemasan yang biasanya menjual seharga Rp31 ribu untuk kemasan 2 liter kini terpaksa menjual seharga Rp35 ribu.

Menyikapi situasi tersebut, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, mengimbau agar warganya tidak alami panic buying.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat

"Jangan panic buying terkait adanya kenaikan ataupun isu kelangkaan. Insyaallah, tidak ada kelangkaan. Jangan menumpuk minyak besar-besaran, itu akan memicu dampak lain," katanya dikutip dari CirebonRaya.Pikiran-rakyat.com, Minggu, 14 November 2021.***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah