Rupiah Melemah Setelah PPKM Darurat Jokowi, Berkisar di Rp 14.530 per Dolar Amerika Serikat

1 Juli 2021, 10:34 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau lemah setelah akan diterapkannya PPKM Darurat di Indonesia dan di lain pihak di Amerika Serikat, adanya penambahan tenaga kerja. /PIXABAY/Geralt

BERITA DIY - Setelah pidato Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengenai PPKM Darurat, nilai tukar rupiah terus melemah.

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) yang akan diberlakukan Juli, memang dirasa akan berimbas pada pelambatan pemulihan ekonomi nasional.

Per pukul 09.30 WIB hari ini, 1 Juli 2021, nilai tukar rupiah terkoreksi 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.530 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.

Baca Juga: Daftar Kota dan Kabupaten yang Bakal Terapkan PPKM Darurat

Dampak PPKM Darurat

"Inilah upaya yang kita lakukan dan hari ini ada finalisasi kajian untuk kita lihat karena ada lonjakan yang tinggi dan kita harapkan selesai karena diketuai pak Airlangga [Menko Perekonomian Airlangga Hartarto] untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat," ungkap Jokowi dalam Munas KADIN Indonesia, Rabu, 30 Juni 2021 lalu.

Jokowi juga belum tahu apakah nantinya PPKM Darurat akan diberlakukan selama seminggu atau dua minggu.

Baca Juga: 5 Hal Aturan PPKM Darurat dan Kapan Kebijakan Itu Berlaku? Intip Bocoran Penerapan Aturan Baru Ini

Namun, yang diketahui adalah PPKM Darurat hanya untuk pulau Jawa dan Bali. Di luar itu, perlu kajian dan konsultasi lagi.

Kabar yang beredar perihal PPKM Darurat ini menyebut restoran dan warung makan hanya boleh beroperasi hingga pukul 17.00 WIB dengan kapasitas 25 persen dine-in (makan di tempat).

Adapun di mal operasional hanya sampai pukul 17.00 WIB dan kapasitas 25 persen. Kegiatan perkantoran wajib work from home (WFH) 75 persen dan work from office (WFO) 25 persen.

Baca Juga: Daftar Kota dan Kabupaten yang Bakal Terapkan PPKM Darurat

Penguatan Dolar AS dari tenaga kerja yang meningkat

Perusahaan swasta Automatic Data Processing atau ADP merilis data mereka, bahwa terdapat penambahan 692.000 pekerja pada Juni, melebihi ekspektasi pasar 550.000 pekerja AS.

Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi.

Baca Juga: 5 Hal Aturan PPKM Darurat dan Kapan Kebijakan Itu Berlaku? Intip Bocoran Penerapan Aturan Baru Ini

Kebijakan moneter yang lebih ketat inilah, yang akan mendorong penguatan dolar AS untuk selanjutnya.

Diprediksi, kurs rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.550 per dolar AS dengan potensi meningkat hanya di kisaran Rp14.450 per dolar AS.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler