Apa Saja Tradisi di Indonesia untuk Menyambut Puasa Ramadhan Ada Nyadran hingga Munggahan

- 4 Maret 2024, 13:15 WIB
Ilustrasi. Apa saja tradisi unik di Indonesia untuk menyambut puasa Ramadhan termasuk Nyadran hingga Munggahan cek di sini.
Ilustrasi. Apa saja tradisi unik di Indonesia untuk menyambut puasa Ramadhan termasuk Nyadran hingga Munggahan cek di sini. /Tangkap layar instagram.com/@pasarpapringan

BERITA DIY - Berikut informasi apa saja tradisi unik di Indonesia untuk menyambut puasa Ramadhan termasuk Nyadran hingga Munggahan cek di sini.

Menyambut bulan suci Ramadhan, biasanya dilakukan banyak kegiatan, baik upacara adat, tradisi ziarah kubur hingga lainnya.

Termasuk Nyadran menjadi tradisi yang melekat di sebagian masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa.

Namun, ada juga tradisi lain yang tersebar di tengah masyarakat Indonesia untuk menyambut puasa Ramadhan.

Baca Juga: Apa itu Padusan dalam Tradisi Masyarakat Jawa Jelang Bulan Ramadhan? Ini Niat dan Tata Caranya 

Apa saja tradisi menyambut puasa Ramadhan di berbagai daerah, bisa Anda ketahui pada artikel ini.

Dari banyaknya wilayah di Indonesia tentu tak terlepas dari berbagai tradisi masyarakat yang sudah dilakukan bertahun-tahun.

Termasuk tradisi menyambut bulan Puasa atau Ramadhan ini sudah biasa dilakukan dengan campuran kebiasaan-kebiasaan orang terdahulu.

Berikut ini beberapa tradisi menyambut bulan Ramadhan atau puasa di berbagai masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Nyadran 2024 Tanggal Berapa? Simak Tujuan, Sejarah, dan Arti Tradisi Jelang Ramadhan untuk Masyarakat Jawa 

1. Nyadran

Mengutip dari laman kebudayaan.jogjakota.go.id, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa)

Nyadran dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa.

Adapun nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian.

Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur tetapi juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan.

2. Munggahan

Munggahan merupakan istilah bahasa Sunda unggah yang berarti naik, menjadi kebiasaan masyarakat zaman dahulu yang perlu naik undakan untuk masuk ke suatu bangunan, misalnya rumah atau masjid.

Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua di Tradisi Nyadran Sambut Puasa Ramadhan

Munggahan kemudian digunakan sebagai tradisi yang dilakukan sebelum Ramadhan, dengan kata munggahan' ini berarti memasuki bulan yang dapat menaikkan derajat umat muslim.

Dalam kata tersebut tersirat makna terkait perubahan untuk menjadi lebih baik secara lahir maupun batin.

Adapun bentuk tradisi yang dilakukan oleh masyarakat saat melaksanakan munggahan, yakni berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara, saling bermaafan, hingga berdoa bersama.

Aktivitas yang dilakukan saat Munggahan bisa juga melakukan makan bersama yang sering disebut sebagai botram. Sementara itu, ada juga yang ziarah ke makam orang tua atau seseorang yang dihormati.

3. Tradisi Nyorong

Tradisi Nyorong sendiri biasanya dilakukan masyarakat Betawi dalam menyambut puasa Ramadhan pada setiap tahun.

Nyorong sendiri dilakukan mulai dari berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan.

Selanjutnya Nyorog dijadikan sebagai tradisi untuk membagikan makanan sebagai simbol penghormatan dan silaturahmi sesama manusia, terutama kepada orang yang lebih tua atau para sesepuh kampung yang dihormati.

Baca Juga: Tradisi Nyadran 2024 Tanggal Berapa: Tujuan, Sejarah, dan Artinya di Bulan Ruwah Masyarakat Jawa

4. Tradisi Meugang

Meugang merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh.

Dalam tradisi tersebut, selain membagikan daging meugang kepada masyarakat kurang mampu, juga membagikan sembako dan kain.

5. Balimau Kasai

Balimau kasai merupakan tradisi yang istimewa bagi masyarakat Kampar dalam menyambut bulan suci ramadhan.

Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa Ramadhan, sebagai luapan gembira, upacara ini merupakan simbol pembersihan diri.

6. Tradisi Malamang

Tradisi Malamang merupakan cara memasak dengan menggunakan media bambu yang kemudian dibakar di atas bara api.

Tradisi Malamang pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Burhanuddin kepada masyarakat Padang Pariaman pada saat beliau menyiarkan agama islam di daerah Ulakan.

7. Dugderan

Dugderan adalah suatu upacara yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab.

Dugeran di Semarang sendiri akan diadakan serangkaian acara termasuk membuka pasar Dugderan yang sudah berlangsung pada 28 Februari 2024.

Baca Juga: Malam Imlek Disebut Apa? Ini Sejarah, Tradisi Malam Imlek dan Makanan yang Khas

8. Dandangan

Gelaran tradisi Dandangan merupakan festival yang diadakan untuk menandai dimulainya ibadah puasa pada bulan Ramadhan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Seperti halnya Dugderan, puncak seremoni Dandangan dilakukan dengan memukul bedug Masjid Menara Kudus untuk menandai awal bulan puasa.

9. Ruwahan

Ruwahan adalah aktivitas budaya atau tradisi yang dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut bulan puasa.

Tradisi ini biasanya dilakukan di daerah Solo dan telah dilakukan selama bertahun-tahun yang menggabungkan antara kepercayaan adat dan ajaran agama Islam.

Demikian informasi apa saja tradisi unik di Indonesia untuk menyambut puasa Ramadhan termasuk Nyadran hingga Munggahan cek di sini.***

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x