Awal mula munculnya dari aksi ini adalah adanya pergerakan dari 3 keluarga korban pelanggaran HAM berat. Salah satu dari keluarga tersebut kehilangan anggota keluarganya saat peristiwa Semanggi I.
Seorang mahasiswa bernama Bernardus Realino Norma Irmawan meninggal dulia saat terjari peristiwa Semanggi I, lalu Ibunya bernama Maria Katarina Sumarsih mulai menuntut keadilan.
Dua keluarga lainnya yakni Suciwati yang merupakan istri mendiang Munis Said Thalib, seorang penggiat HAM dan Bedjo Untuk merupakan salah satu anggota keluarga dari korban dari peristiwa pembantaian yang dilakukan PKI di tahun 1965 - 1966.
Selain itu ada juga Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang memulai Aksi Kamisan ini. Mereka melakukan aksi damai dalam bentyk demonstrasi diam agar pemerintah segera menyelesaikan kasus yang terbengkalai.
Dalam kurun waktu yang lama, pemerintah belum menuntaskan pelanggaran HAM khususnya dalam peristiwa Trisakti, Semanggi I dan II. Keluarga korban ingin menuntut keadilan.
Aksi ini ditujukan kepada lembaga pemerintah yang diamanati untuk menangani kasus pelanggaran HAM, termasuk Komnas HAM sebagai lembaga penyelidik dan Kejaksaan Agung sebagai lembaga penyidik.
Demikian penjelasan Apa itu Aksi Kamisan, tujuan mereka apa, apakah sekarang masih ada, tahun 2024 merupakan aksi ke berapa dilakukan di mana.***