Jika calon pengantin perempuannya dari kalangan orang biasa namun berpendidikan tinggi, keluarganya juga dapat meminta harga belis tinggi.
Kurang lebih, harga belis termasuk 30 hewan ternak untuk bangsawan, sedangkan rakyat biasa menerima 5–15 hewan ternak.
Namun, jika dalam tawar-menawar harga belis antara keluarga menemui jalan buntu, pihak keluarga laki-laki akan mengambil jalan kawin tangkap.
Tradisi kawin tangkap bertujuan untuk menaikkan martabat atau menghilangkan rasa malu bagi keluarga laki-laki yang kalah dalam tawar-menawar harga belis.
Di Sumba sendiri, budaya patriarki yang kuat membuat sistem adat atau budaya didominasi oleh laki-laki dan membolehkan tradisi kawin tangkap.
Baca Juga: Total Gaji Polisi Plus Tunjangan, Berapa Gaji Bripka Polri?
Meski dibolehkan secara adat, kini tradisi kawin tangkap dianggap sebagai pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) bagi perempuan.
Demikianlah apa itu tradisi kawin tangkap di Sumba adalah, tata cara perkawinan adat Sumba dan berapa harga belis orang Sumba.***