Network
BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari peta jalan Tol Demak - Tuban lewat Pati dan Kudus, kabar terbaru pembebasan lahan, dan harga tanah per meter untuk jalan Tol Demak - Tuban.
Ketahui desa yang dilewati Tol Demak - Tuban melalui Kudus dan Pati. Simak peta rute jalan tol dan harga tanah per meter.
Seiring bertumbuhnya ekonomi yang makin pesat, kebutuhan akan infrastruktur yang mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin meningkat.
Dalam menjawab tantangan tersebut, pemerintah terus berupaya membangun dan meningkatkan jaringan transportasi yang efisien dan terintegrasi, termasuk melalui pembangunan jalan tol.
Salah satunya adalah proyek Jalan Tol Demak-Tuban, yang direncanakan sebagai penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Proyek Jalan Tol Demak-Tuban ini telah masuk dalam kategori Solicited dengan status Final Business Case oleh PUPR sebagai Penanggung Jawab Pemrakarsa Proyek (PJPK).
Proyek ini akan memiliki panjang 176,99 KM, dan dilengkapi dengan dua junction dan tiga interchange. Secara total, biaya yang akan dikeluarkan mencapai Rp 45,71 triliun, termasuk konstruksi yang diperkirakan sebesar Rp. 28.81 triliun.
Proyek ini juga akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Demak, sehingga menjadi bagian dari rute jalan tol Trans Jawa.
Pembangunan ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan pembangunan di bagian utara ke timur Jawa, dan meningkatkan kapasitas ekonomi wilayah yang terdampak, termasuk kabupaten yang dilewati.
Pembangunan jalan tol ini juga diproyeksikan untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan infrastruktur, salah satunya adalah pembangunan Wisma Haji yang memiliki luas sekitar 10 Ha.
Saat ini, pembangunan jalan tol seksi 1 dan 2 ruas Semarang Demak sedang berlangsung dengan progres pembangunan yang telah mencapai sekitar 70 persen untuk seksi 1, dan seksi 2 yang masih dalam proses penyelesaian pembebasan lahan.
Jalan Tol Demak-Tuban rencananya akan melewati 18 desa di Kecamatan Demak, Wonosalam, Gajah dan Karanganyar.
Daerah-daerah ini merupakan bagian dari Kabupaten Demak, yang menjadi titik utama dalam proyek ini. Desa yang terdampak ini mencakup Desa Cangkring Rembang, Desa Karanganyar, Desa Ketanjung, Desa Ngemplik Wetan, Desa Undaan Lor, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Karanganyar.
Lalu Desa Botorejo, Desa Kuncir, Desa Mranak, Desa Mrisen, Desa Sidomulyo, dan Desa Trengguli di Kecamatan Wonosalam; serta Desa Sedo dan Desa Bolo di Kecamatan Demak, dan Desa Boyolali, Desa Gajah, dan Desa Sari di Kecamatan Gajah.
Proses pembebasan lahan di 18 desa tersebut direncanakan dimulai pada tahun 2023 hingga 2024. Untuk mempersiapkan masyarakat, Pemkab Demak telah menggelar sosialisasi kepada desa-desa yang terdampak jalan tol Demak-Tuban.
Meskipun hingga saat ini taksiran harga tanah per meter belum diketahui, namun setelah sosialisasi dan dimulainya proyek, harga taksiran akan segera disampaikan.
Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban ini termasuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah dan dibiayai melalui pinjaman ESP-ADB.
Proyek ini memiliki masa konsesi selama 50 tahun. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengintegrasikan daerah-daerah di seluruh negeri.
Melalui pembangunan jalan tol ini, diharapkan masyarakat yang berada di daerah yang terkena dampak dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Tol Demak - Tuban merupakan langkah penting dalam pembangunan nasional, kemajuan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.***
