Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid, Begini Anjurannya Sesuai Sunah

- 1 Juni 2023, 19:00 WIB
Tata cara mandi wajib setelah selesai haid, begini anjurannya sesuai sunah yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Lengkap dengan hadits shohihnya.
Tata cara mandi wajib setelah selesai haid, begini anjurannya sesuai sunah yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Lengkap dengan hadits shohihnya. /www.freepik.com/@8photo

BERITA DIY - Berikut informasi mengenai tata cara mandi wajib setelah selesai haid. Simak anjurannya yang sesuai sunah.

Seorang wanita dikatakan baligh (dewasa) dalam Islam adalah ketika ia sudah mengalami masa haid. Haid merupakan keluarnya darah dari kemaluan wanita pada waktu tertentu bukan disebabkan karena penyakit atau proses persalinan.

Keluarnya darah tersebut merupakan sunatullah yang ditetapkan oleh Allah kepada seoarang wanita. Lama waktunya minimal sehari semalam, dan maksimal 15 hari.

Oleh sebab itu, wanita yang sudah baligh harus mengetahui bagaimana hukum wanita haid dalam beribadah dan lain-lain. Wanita dalam keadaan haid tidak diperbolehkan untuk sholat. Ia boleh sholat ketika sudah bersih atau suci dari haidnya.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam Lengkap Doa, Niat Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Ketika sudah suci pun ia harus melakukan mandi wajib terlebih dahulu. Mandi wajib ini ada tata caranya sendiri dalam Islam.

Sebelum mandi wajib hendaknya melepaskan kuciran/kepanjangan rambutnya agar air sampai ke pangkal rambut. Selain itu, ia juga harus menyediakan kapas untuk mengecek kemaluannya apakah masih ada darah yang tersisa atau tidak.

Mengutip berbagai sumber, sebelum mandi kita harus niat mandi wajib terlebih dahulu. Berikut merupakan tata cara ketika mandi wajib setelah selesai haid:

- Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

Baca Juga: Hukum Bercinta Saat Sahur Apakah Sah Puasanya Jika Baru Mandi Wajib Setelah Adzan Subuh

- Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

- Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

- Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.

- Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.

- Memulai menuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri.

- Menyela-nyela rambut.

- Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri dan gosok-gosok dengan sabun.

Tata cara mandi wajib setelah selesai haid sebenarnya sama seperti mandi wajib setelah junub. Akan tetapi ada yang membedakan keduanya yaitu ketika mandi wajib setelah haid kita harus memakai air dan sabun. Jika mandi junub hanya menggunakan air saja sudah sah.

Baca Juga: 5 Penyebab Mandi Wajib Tidak Sah, Apakah Harus Mengulang?

Berikut hadits yang menerangkan hal tersebut:

أَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ غُسْلِ الْمَحِيضِ فَقَالَ « تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ. ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا ». فَقَالَتْ أَسْمَاءُ وَكَيْفَ تَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَ « سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِينَ بِهَا ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِى ذَلِكَ تَتَبَّعِينَ أَثَرَ الدَّمِ. وَسَأَلَتْهُ عَنْ غُسْلِ الْجَنَابَةِ فَقَالَ « تَأْخُذُ مَاءً فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ – أَوْ تُبْلِغُ الطُّهُورَ – ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ »

Artinya:

“Asma’ bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka beliau bersabda, “Salah seorang dari kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya. Lalu Asma’ berkata, “Bagaimana dia dikatakan suci dengannya?” Beliau bersabda, “Subhanallah, bersucilah kamu dengannya.” Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal tersebut-, “Kamu sapu bekas-bekas darah haidh yang ada (dengan kapas tadi)”. Dan dia bertanya kepada beliau tentang mandi junub, maka beliau bersabda, ‘Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya’.” (HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)

Demikianlah informasi mengenai tata cara mandi wajib setelah selesai haid dan anjurannya sesuai sunah.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah