Beberapa perusahaan besar terlibat dalam proyek ini, diantaranya PT Brantas Abipraya (Persero), PT Marga Konstruksi Nusantara (KSO), PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, PT Nindya Karya KSO, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, (KSO).
Namun, ada kebijakan yang mengubah jalannya proyek ini. Pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek Tol Trans-Jawa hingga Banyuwangi.
Dengan kata lain, Tol Probowangi hanya akan berhenti pada segmen Probolinggo-Besuki. Salah satu alasan di balik keputusan ini adalah skala ekonomi dari jalan tol ruas Besuki-Banyuwangi yang dinilai kurang memadai.
Meski pembangunan segmen pertama telah dimulai, belum ada informasi resmi mengenai kapan proyek ini akan sepenuhnya selesai.
Apakah segmen Besuki-Banyuwangi akan dilanjutkan di masa depan ketika kondisi ekonomi memadai, juga masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab.
Walaupun begitu, masyarakat tetap berharap dan menantikan penyelesaian proyek ini, dengan harapan bisa membantu memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Meski belum ada kepastian, keberadaan jalan tol ini diharapkan akan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, baik dalam segi distribusi barang dan jasa, maupun mobilitas orang.***