Akan tetapi, sepertinya pembangunan tol hanya akan berhenti sampai Besuki, bukan mencapai Banyuwangi seperti yang diharapkan. Ini merupakan perubahan signifikan yang tentu mempengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap proyek ini.
Proyek jalan tol ini dirancang sebagai penghubung antara Probolinggo dan Banyuwangi dan sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nasional serta RTRW Provinsi Jawa Timur.
Jalan tol ini juga direncanakan sebagai lanjutan dari jalan tol Pasuruan-Probolinggo yang telah beroperasi, menjadikan wilayah Pantura Jawa Timur semakin terkoneksi.
Per Februari 2023, pembangunan Tol Probowangi dimulai dengan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tahap pertama pembangunan fokus pada segmen Probolinggo hingga Besuki sepanjang sekitar 49,68 km. Sementara tahap kedua, yang direncanakan menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km, belum terlaksana.
Adapun Tahap pertama pembangunan dibagi dalam tiga paket pekerjaan konstruksi. Paket pertama melibatkan ruas Gending-Kraksaan sepanjang 12,88 km, di mana proses pembebasan lahan telah mencapai 92,02%.
Paket kedua mencakup ruas Kraksaan-Paiton sepanjang 11,20 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 89,67%. Sedangkan paket ketiga, ruas Paiton-Besuki sepanjang 25,60 km, masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres hanya 28,48%.