Pendidikan hati bagi manusia sejatinya adalah pendidikan yg utama dari ibadah puasa ramadhan.
Dengan hati yg terdidik diharapkan manusia memiliki kesempurnaan dalam menjalankan tugas kekhalifaan sekaligus tugas kehambaan dari Allah yang senantiasa dalam bimbingan Allah sang pemilik semesta.
Hati yang jernih nan dalam bimbingan Allah SWT senantiasa berdampak terhadap perilaku-perilaku positif yang terpantul pada pribadi seseorang sehingga mampu mencerahkan sekitarnya.
Baca Juga: Materi Khutbah Jumat NU Terbaru yang Singkat dengan Kata Menyentuh Hati: Tema Hakikat Puasa Ramadhan
Sebaliknya manusia-manusia yang hatinya tidak mendapatkan bimbingan Allah, lahir dari mereka aktifitas-aktifitas negatif, merusak, meresahkan dan bahkan rendah.
Hadits Nabi Muhammad SAW
الَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
“Ingatlah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik pula seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati. (HR Bukhari dan Muslim).
Terbimbingnya hati manusia bukan hanya berdampak terhadap perilaku positif namun mereka adalah manusia yg kembali pada kebenaran sebagaimana dengan fitrah manusia itu sendiri. Allah SWT berfirman dalam an-Nur:30