Contoh Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Singkat Tentang Menahan Amarah yang Menyentuh Hati

- 27 Januari 2023, 07:15 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat yang singkat, terbaru dan menyentuh hati tentang menahan amarah.
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat yang singkat, terbaru dan menyentuh hati tentang menahan amarah. /PEXELS/Alena Darmel

“Tidaklah Allah menambahkan kepada orang yang mau memaafkan melainkan kemuliaan.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Singkat Terbaru dengan Kata yang Menyentuh Hati: Tema Menjaga Kesehatan

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr -seorang pengajar tetap di Masjid Nabawi- mengatakan, “Betapa mulia dan agung sifat memaafkan orang lain yang menyakitinya. Ia sadar dirinya tidak sama dengan orang yang menyakitinya. Inilah hakikat mulia dan wibawa.”

Rasulullah SAW pernah diperlakukan kasar oleh seseorang. Kain di leher beliau ditarik hingga leher beliau memerah. Ternyata orang tersebut meminta jatah zakat untuknya. Beliau tidak membentak orang tersebut. Dan memberi apa yang dia minta. Beliau tidak marah kalau pribadi beliau disakiti. Tapi kalau agama ini yang dihinakan barulah beliau marah. Beliau pernah mengutuk orang-orang musyrikin. Saat itu orang-orang musyrik memerangi Rasulullah. Beliau menghadapi mereka sehingga menunda shalat ashar hingga menjelang maghrib. Beliau kutuk orang-orang tersebut dengan mengatakan,

مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا، كَمَا شَغَلُونَا عَنْ صَلاَةِ الوُسْطَى حَتَّى غَابَتِ الشَّمْسُ

“Semoga Allah mengisi kuburan mereka dan rumah mereka dengan api neraka. Sebagaimana mereka telah menyibukkan kami dari shalat wushta hingga matahari terbenam” (HR. Bukhari).

Artinya, marah itu boleh dalam syariat Islam. Hanya saja marah pada tempat yang tepat. Rasulullah SAW marah terkait masalah agama dan memaafkan dalam masalah pribadi. Berbeda dengan kita, kita cepat sekali marah kalau itu berkaitan dengan pribadi kita. Tapi kalau dengan masalah agama kita tidak peduli.

Adakah orang yang marah, atau memberikan teguran ketika rapat di tempat kerjanya menunda shalat? Bahkan kita sendiri yang menyengajakan diri menunda shalat. Semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk kepada kita dan memperbaiki semua amalan kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa menahan amarah sehingga kita menjadi orang-orang yang dipenuhi keridhaan Allah kelak di hari kiamat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيآتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Halaman:

Editor: Sani Charonni

Sumber: Kemenag Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah