Siapa Saja 10 Pahlawan Revolusi di Peristiwa G30S PKI? Ini Profil Tokoh yang Gugur di Jakarta dan Yogyakarta

- 15 September 2022, 14:31 WIB
Siapa saja 10 Pahlawan Revolusi yang gugur di peristiwa G30S PKI? Ini profil tokoh pahlawan yang menjadi korban di Jakarta dan Yogyakarta.
Siapa saja 10 Pahlawan Revolusi yang gugur di peristiwa G30S PKI? Ini profil tokoh pahlawan yang menjadi korban di Jakarta dan Yogyakarta. /Tangkap layar - cagarbudaya.kemdikbud.go.id

BERITA DIY - Siapa saja Pahlawan Revolusi dalam peristiwa G30S PKI? Ini daftar profil sepuluh tokoh yang gugur di Jakarta dan Yogyakarta dalam mempertahankan ideologi bangsa Indonesia.

Pahlawan Revolusi merupakan gelar pahlawan yang diberikan kepada para tokoh yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam mempertahankan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Tanggal 30 September 1965 menjadi peristiwa kelam bagi bangsa Indonesia, dimana situasi politik sendang tidak stabil dan PKI melakukan pemberontakan yang berusaha untuk merubah ideologi bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa pemberontakan tersebut memakan korban para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dan beberapa korban lainnya di wilayah Jakarta dan Yogyakata.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Tanggal Merah September 2022: Ada Hari PMI Sampai Peringatan G30S/PKI

Para korban yang tewas di Jakarta ditemukan pada sebuah sumur yang saat ini kenal sebagai Lubang Buaya terletak di Pondok Gede, Jakarta pada tanggal 3 Oktoner 1965.

Pahlawan Revolusi ditetapkan melalui beberapa Keputusan Presiden di tahun 1965 yang menjadi korban peristiwa G30S PKI, penghargaan Anumerta pun diberikan kepada Pahlawan Revolusi sebagai bentuk tanda jasa kepada negara.

Dilansir dari situs kemdikbud.go.id, berikut sepuluh Pahlawan Revolusi di Jakarta dan Yogyakarta.

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Ahmad Yani merupakan petinggi TNI AD ketika masa Orde Lama kelahiran Purworejo pada 19 Juni 1922 dan saat muda ikut tergabung dalam Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pata tahun 1962, namun pada tahun 1965 mendapatkan fitnah dalam menggulingkan Presiden Soekarno dan menjadi korban pemberontakan PKI dengan jasad ditemukan di Lubang Buaya.

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920 dan sempat tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto serta ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan dari Panglima Besar Sudirman.

Ketika PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima, Suprapto menolak dan menjadi korban pemberontakan PKI dimana jasadnya ditemukan di Lubang Buaya.

Baca Juga: Sejarah Hari Peringatan Pemberontakan G30S PKI, 30 September 2021: Mengenang Korban Tragedi 7 Perwira TNI

3. Letjen (Anumerta) S. Parman

Siswondo Parman atau S. Parman kelahiran Wonosobo pada tanggal 4 Agustus 1918 merupakan salah satu petinggi TNI AD pada masa Orde Lama dengan pendidikan di ilmu intelijen.

Dengan ilmu inteligen yang dimilikinya, berhasil mengetahui rencana-rencana PKI dalam usaha pembentukan angkatan perang kelima. Namun menjadi korban gerakan G30S, jasadnya ditemukan di Lubang Buaya.

4. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono

Mas Tirtodarmo Haryono atau M. T. Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januasi 1924, salah satu petinggi TNI AD dan sempat tergabung dalam TKR dengan pangkat mayor.

M. T. Haryono menjadi Direktur Intendans dan Deputy Ill Menteri/Panglima Angkatan Darat pada tahun 1964. Namun di tahun 1965, beliau turut menjadi korban gerakan G30S dengan jasad ditemukan di Lubang Buaya.

5. Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan

Donald Ignatius Panjaitan atau D. I. Panjaitan lahir pada 9 Juni 1925 di Tapanuli yang diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat namun menjadi salah satu korban peristiwa G30S PKI dimana jasadnya ditemukan di Lubang Buaya.

Baca Juga: 30 September 2021 Memperingati Hari Apa? Berikut 15 Ucapan Peringatan G30S PKI untuk Bangkitkan Nasionalisme

6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen pada 28 Agustus 1922, ia sempat menjadi bagian dari TKR bagian kepolisian dan pada akhirnya diangkat menjadi Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat.

Sebagai salah satu penentang pembentukan angkatan perang kelima, beliau pun ikut serta gugur dalam peristiwa G30S PKI dengan jasad yang ditemukan di Lubang Buaya.

7. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean

Pierre Tendean merupakan ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution, lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939.

Pada awalnya target PKI adalah Jenderal A. H. Nasution namun Pierre Tendean mengaku sebagai Jenderal Nasution untuk melindunginya, jasadnya juga ditemukan di Lubang Buaya.

8. Brigjen (Anumerta) Katamso

Katamso lahir di Sragen pada 5 Februari 1923, memiliki pendidikan militer bersama PETA di Bogor yang kemudian masuk ke TKR dan berubah menjadi TNI setelah kemerdekaan. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Baca Juga: Profil DN Aidit Pemimpin PKI yang Terlibat G30S: Asal Mana, Kehidupan Awal, Karier, Penyebab Kematian

9. A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun

Karel Satsuit Tubun atau K. S. Tubun lahir di Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928, saat peristiwa G30S PKI ia bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena yang berdampingan dengan rumah Jenderal A. H. Nasution.

Beliau ditembak hingga gugur karena melakukan perlawanan ketika terjadi penangkapan oleh PKI. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

Sugiyono lahir di Gunung Kidul, Yogyakarta pada 12 Agustus 1926 dengan pendidikan militer di PETA. Beliau ditangkap di Markas Korem 072 yang telah dikuasai PKI, jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Itulah informasi mengenai para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI.

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x