Hajjah Rangkayo Rasuna Said juga sempat menimba ilmu agama di Pesantren Ar Rasyidiyah. Setelah lulus dari Diniyah School, ia pun mengajar di sekolah tersebut.
Pada masa itu tak banyak Muslimah yang melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. Namun Rasuna Said ialah sosok yang mencintai ilmu pengetahuan, ia begitu ingin memajukan pendidikan bagi seorang perempuan.
Selain menjadi seorang guru, Rasuna Said juga sempat terjun ke dunia politik. Ia ingin perempuan Indonesia memahami politik.
Rasuna Said turut bergabung dalam Sarikat Rakyat pada tahun 1926, lalu empat tahun setelahnya bergabung dengan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
Dari PERMI, ia mendirikan sejumlah sekolah di Padang dan turut mengajar di dalamnya. Namun Rasuna Said harus ditangkap oleh Belanda dikarenakan berbicara lantang untuk menentang penjajahan.
Akibat pidato yang menentang Belanda, pada tahun 1933 Rasuan Said ditangkap dan dipenjara di Semarang.
Pada tahunn 1934 Rasuna Said keluar dari penjara dan menuruskan pendidikan di Islamic College pimpinan KH Mochtar Jahja.
Pada tahun 1935 dirinya memulai karier jurnalistiknya di Majalah Raya, kemudian dirinya mendirikan sekolah khusus perempuan di Padang.