Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru di Akhir Bulan Muharram: Bagaimana Seharusnya Menutup Bulan Muharram?

- 25 Agustus 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi - Khutbah Jumat di akhir bulan Muharram, teks khutbah Jumat bulan Muharram, teks khutbah Jumat singkat, khutbah Jumat terbaru, khutbah Jumat NU Online.
Ilustrasi - Khutbah Jumat di akhir bulan Muharram, teks khutbah Jumat bulan Muharram, teks khutbah Jumat singkat, khutbah Jumat terbaru, khutbah Jumat NU Online. /Pexels/@Md Amir Umar

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Hari ini kita berada di ujung bulan Muharram. Dalam hitungan hari ke depan, umat islam sudah memasuki bulan Shafar yang juga tentu saja tidak kalah istimewanya. Oleh sebab itu marilah berada di akhir Muharram ini kita manfaatkan untuk meningkatkan takwallah. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Semoga semakin hari takwa kita kian berkualitas. Amin ya rabbal alamin.

Hadirin yang Berbahagia

Tahun hijriah seperti juga tahun masehi merupakan bagian dari fenomena alam biasa. Secara ringkas, bila kalender masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender hijriah mengacu pada peredaran bulan mengelilingi bumi.

Karena itulah kita sering mendengar kalender hijriah disebut pula kalender qamariyah (qamar artinya bulan), sedangkan kalender masehi dikenal dengan sebutan kalender syamsiyah (syams artinya matahari). Namun demikian, di balik posisinya sebagai gejala alam tersebut, terdapat aneka keistimewaan karena agama memang menjadikannya demikian.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru di Peringatan HUT RI: Makna Penting Peringatan Kemerdekaan dan Muharram

Islam mengajarkan bahwa ada kelebihan-kelebihan tertentu antara satu bulan dengan bulan yang lain dalam kalender hijriah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah