Sementara itu, berbalas pantun dimaknai sebagai manifestasi dari diplomasi. Palang Pintu juga berfungsi untuk mendekatkan hubungan antarkampung dan antar keluarga.
Namun, hingga saat ini tidak ada catatan yang menyebutkan kapan Palang Pintu bermula di Betawi. Tradisi ini sudah diselenggarakan tokoh Betawi Si Pitung (1874-1903) ketika akan memperistri Aisyah yang merupakan putri kesohor Betawi, Murtadho.
Dalam prosesi Palang Pintu, akan diselenggarakan laga bela diri silat, adu pantun, serta pembacaan ayat suci Al-quran dan sholawat.
Ketiga hal tersebut mempunyai simbol masing-masing bagi kelangsungan keluarga yang akan dibangun oleh kedua pasangan.
1. Adu silat dimaksudkan agar pihak laki-laki, yang dalam adat Betawi berfungsi sebagai kepala keluarga, harus memiliki kemampuan menjaga dan melindungi keluarganya dari marabahaya.
2. Keterampilan berpantun memiliki makna bahwa laki-laki harus bisa menghibur keluarganya agar ceria dan bahagia.
Baca Juga: Apa Itu GDP dan Apakah Secara Akurat Mencerminkan Kesejahteraan Bangsa? Cek Penjelasan di Sini
3. Pembacaan ayat suci Al-quran dan sholawat berarti pihak laki-laki harus bisa menjadi imam yang baik bagi keluarganya, paham agama, dan menuntun anak-istrinya dalam kebaikan.
Itulah informasi mengenai apa itu Palang Pintu Betawi, dilengkapi dengan definisi dan makna simbolik tradisi adat pernikahan suku Betawi.***