Network
BERITA DIY - Profil KH Dimyati Rois, Mustasyar PBNU yang meninggal dunia hari ini, Jumat, 10 Juni 202.
Muhtasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Dimyati Rois meninggal dunia hari ini sekitar pukul 01:13 WIB dini hari.
Kiai sepuh dari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah ini wafat di Rumah Sakit Tlogoreja, Semarang, Jawa Tengah.
Sbagai informasi, KH Dimyati Rois atau yang biasa disapa Abah Dim merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Ia lahir di Brebes, Jawa Tengah, pada 5 Juni 1945 dan meninggal dunia di usia 77 tahun.
Ia pernah belajar dan menjadi santri di Pondok Pesantren APIK, Kauman, Kaliwungu, Kendal yang diasuh oleh KH Ahmad Ru’yat sekitar tahun 1956.
Ia mondos ekitar 14 hingga 15 tahun d sana kemudian melanjutkan pendidikannya di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur di bawah asuhan .
Setelah itu, ia kembali mondo di Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah kurang lebih sekitar 5 tahun i bawah asuhan Mbah Imam.
KH Dimyati Rois menetap di Kaliwungu, Kendal lantaran diambil menantu oleh KH. Ibadullah Irfan sesepuh dan tokoh masyarakat Kaliwungu.
Abah Dim juga dikenal dekat dengan Matori Abdul Djalil, ketua umum pertama Partai Kebangkita Bangsa (PKB).
Sebelum wafat, KH Dimyati Rois juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Abah Dim juga pernah masuk dalam jajaran pengurus PBNU yang ikut mendeklarasikan lahirnya PKB bersama sejumlah kiai besar, seperti:
- KH Cholil Bisri,
- KH Mustofa Bisri,
- KH Abdurrahman Wahid,
- KH Munasir Ali,
- KH Muchit Muzadi,
- KH Ma’ruf Amin,
- KH Ilyas Ruchiyat
Demikianlah profil KH Dimyati Rois, Muhtasyar PBNU dan Ketua Dewan Syuro PKB yang meninggal dunia hari ini.***
