wa maaa adrooka maa lailatul-qodr
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 2)
Quraish Shihab memaknai dan menafsirkan bahwa ayat di atas merupakan penegasan tentang keterbatasan manusia untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Lailatul Qadar. Bahkan Quraish Shihab mengatakan bahwa semua kata "wa maaa adrooka" dalam Al-Qur'an memiliki penafsiran yang sama yakni tentang keterbatasan akal manusia.
Karena keterbatasan tersebut, maka Quraish Shihab mengatakan bahwa pembahasan mengenai Lailatul Qadar harus merujuk pada Al-Qur'an. Selain itu, Quraish Shihab juga mengatakan bahwa pembahasan mengenai Lailatul Qadar juga dapat dilakukan melalui penjelasan Nabi.
"Karena itu (keterbatasan akal dalam menjangkau Lailatul Qadar) jika ingin membahas Lailatul Qadar, rujuk pada Al-Qur'an dan penjelasan Nabi," tuturnya dalam video tersebut.
Baca Juga: Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, Beserta Doa untuk Meraih Lailatul Qadar Malam Seribu Bulan
Namun Quraish Shihab juga mengatakan bahwa ada indikator Lailatul Qadar jika merujuk pada Al-Qur'an yakni pada Surah Al-Qadr itu sendiri pada ayat ke-4 hingga ayat ke-5.
Menurutnya, pada malam Lailatul Qadar jika merujuk pada surah yang sama akan terasa damai. Selain rasa damai, malaikat juga akan turun pada saat malam Lailatul Qadar.
Quraish Shihab mengatakan bahwa malaikat turun ke bumi secara harfiah pada malam tersebut dan bertujuan untuk menuntun manusia untuk berbuat kebaikan. Kebaikan tersebut nantinya akan melahirkan rasa damai dalam hati setiap manusia.