Perjamuan malam tersebut memiliki makna pengucapan syukur dan peringatan akan Yesus dalam keselamatan oleh kematian-Nya.
Pembasuhan kaki adalah hal yang umum dilakukan oleh bangsa Yahudi pada waktu itu dan tidak dilakukan bersamaan dengan perjamuan.
Pada waktu itu, pembasuhan kaki dilakukan oleh seseorang yang lebih rendah kedudukannya terhadap seseorang yang lebih tinggi kedudukannya.
Misalnya, seorang murid yang membasuh kaki gurunya sebagai tindakan pelayanan dan bentuk pernyataan kasih.
Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus sebagai guru menjelaskan bahwa Yesus mampu melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan (Yohanes 13 : 14).
Tujuan dari hal tersebut adalah Yesus ingin memberikan contoh teladan yaitu mau merendahkan diri dan melayani murid-murid-Nya, demikian juga dengan murid-murid harus merendahkan diri dan mau melayani sesama.
Pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus merupakan bentuk dari proklamasi hukum kasih.
Tradisi ini pun dilakukan GKI sudah sejak lama. Dalam pelaksanaannya, pembasuhan kaki menjadi simbol yang paling jelas dipakai dan umumnya, disertai dengan perjamuan kasih layaknya Yesus dengan para murid.