Artinya:
“Seorang Mukmin yang sempurna imannya bukanlah seorang pencaci, pelaknat, bukan pula orang yang berkata keji dan kotor.” Hadits Riwayat (HR) Ahmad At-Tirmidzi, dan lainnya.
Baca Juga: Arti Hadits Fariha Bidukhuli Romadhon, Apakah Hadis Palsu? Ini Penjelasannya
Tidak heran jika melihat di kehidupan masyarakat, seseorang yang terbukti melakukan kebohongan akan ditinggalkan oleh orang lain.
إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ أَوْ وَدَعَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ
Artinya:
“Sesungguhnya termasuk manusia yang paling buruk adalah seseorang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan perkataan keji dan kotornya,” HR Al Bukhori.
Banyak orang yang memiliki pangkat tinggi, pendidikan baik, hingga dipandang kaya raya namun tidak bisa menjaga lisan justru sering mencaci dan menyakiti orang lain.
Seperti hadits riwayat Al Bukhari berikut ini:
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ