5 Syarat Wajib Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Simak Dalil Bahasa Arab dan Terjemahnya

- 3 April 2022, 14:15 WIB
ilustrasi puasa Ramadhan, 5 syarat wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan beserta dalil dalam Bahasa Arab dan terjemahannya.
ilustrasi puasa Ramadhan, 5 syarat wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan beserta dalil dalam Bahasa Arab dan terjemahannya. /PIXABAY/@pexels

BERITA DIY - Simak lima syarat wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan lengkap dalil Bahasa Arab dan terjemahnya.

Setiap Ibadah yang dikerjakan oleh setiap umat beragama tentunya memiliki aturan main yang harus ditaati, sama halnya dengan puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan adalah kegiatan menahan diri dari segala hal yang akan membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Buka Puasa Hari Ini 3 April 2022, untuk Wilayah: Jogja, Jakarta, Bandung, dan Semarang

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Kewajiban berpuasa ini berdasarkan dalil Al-Quran surat al-Baqarah ayat 183.

Dengan diwajibkannya puasa Ramadhan, tentunya ibadah ini memiliki aturan main atau syarat sah menjalankan ibadahnya.

Hal itu penting demi memastikan ibadah yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada dan tetap pada jalur syariat yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Syarat adalah sesuatu perkara yang wajib dilaksanakan yang menentukan sah tidaknya suatu perbuatan atau ibadah dan ia berada di luar perbuatan atau ibadah tersebut.

Jika dalam hal ini adalah puasa, seseorang yang tidak memenuhi syarat wajib, maka gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya.

Baca Juga: Apakah Menelan Ludah Membatalkan Puasa? Begini Hukum dan Penjelasan Menurut Ulama

Berikut lima syarat sah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dikutip BeritaDIY dari jatim.nu.or.id:

1. Muslim atau muslimah

Muslim dan muslimah tentu saja menjadi syarat sah pertama dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Karena puasa adalah ibadah yang menjadi keharusan atau rukun keislamannya.

Baca Juga: Resep Buko Pandan Takjil Khas Ramadhan yang Enak dan Praktis, Ide Menu Buka Puasa Hari Ini

Sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim berikut:


عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

artinya:

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji di baitullah (Ka'bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19).

Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa, Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Hari Ini Minggu, 3 April 2022 di 34 Provinsi Indonesia

2. Baligh

Syarat kedua bagi seseorang yang ingin menjalankan ibadah puasa Ramadhan baik itu seorang laki-laki maupun perempuan adalah Baligh.

Baligh dalam agama islam biasanya ditandai dengan ketentuan pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Al-Quran dan Cara Khatam Al-Quran Selama Puasa Ramadhan 1 sampai 6 kali

Syarat ketentuan baligh ini menegaskan bahwa ibadah puasa Ramadhan tidak diwajibkan bagi seorang anak yang belum memenuhi ciri-ciri kebalighan yang telah disebutkan di atas.

3. Sempurnanya akal

Syarat yang ketiga bagi seorang muslim dan baligh itu terkena kewajiban menjalankan ibadah puasa, apabila ia memiliki akal yang sempurna atau tidak gila.

Seseorang yang tidak sempurna akal baik itu dibuat karena mabuk minuman keras atau memang sudah cacat bawaan, maka tidak terkena hukum kewajiban menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Cara Membuat Rawon Daging Sapi Sederhana, Empuk dan Gurih untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

Sebagaimana termaktub dalam hadits sebagai berikut:

رُفِعَ اْلقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النّائِمِ حَتّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ اْلمَجْنُوْنِ حَتّى يُفِيْقَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَبْلُغَ

Artinya:

Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’i: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh. (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks hadits riwayat al-Nasa’i).

Baca Juga: 6 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan, Simak Dalil, dan Cara Mengganti Puasa Wajib yang Batal

4. Mampu mengerjakan

Syarat keempat adalah kuat menjalankan ibadah puasa, apabila syarat pertama hingga ketiga sudah terpenuhi syarat selanjutnya adalah seseorang mampu mengerjakan puasa.

Mampu atau kuat menjalankan disini bermakna tidak sedang terkena udzur syar'i seperti sakit atau musafir dsb.

Apabila tidak mampu maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidyah.

Baca Juga: Buka Puasa Jam Berapa? Jadwal Maghrib dan Imsakiyah Hari Ini 1 Ramadhan 1443 H atau 3 April 2022 di 5 Wilayah

5. Tahu awal Ramadhan

Seorang muslim wajib melaksanakan ibadah puasa apabila ada salah satu orang terpercaya (adil) yang mengetahui awal bulan Ramadhan.

Dan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan terlebih dahulu diambil sumpah, maka muslim yang ada dalam satu wilayah dengannya berkewajiban menjalankan ibadah puasa.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x