Dalam alam bawah sadar anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai dapat timbul pikiran bahwa single parent adalah hal yang berat karena harus menanggung beban sebagai ayah dan ibu dalam satu figur.
Hal itu dapat memunculkan rasa takut akan kesepian sehingga mereka terus-menerus memikirkan pernikahan, cinta, dan masa depan. Pengidap anuptaphobia kerap merasa tidak pernah merasa puas dengan dirinya sendiri. Mereka tidak dapat menghabiskan waktu luang sendiri, dan dalam beberapa kasus mereka tidak mau menghadiri perayaan pernikahan.
Bagian terburuk dari anuptaphobia ini adalah baik laki-laki dan perempuan menghabiskan hidup mereka dengan membiarkan ketakutan dan perasaan-perasaan negatif ini mengendalikan dirinya. Mereka tidak merasa bahagia walaupun menjadi lajang, apalagi pernikahan bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Baca Juga: Apa Itu Body Shaming? Berikut Pengertian, Contoh, dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental
Cara Mengatasinya Anuptaphobia
Anuptaphobia dapat ditangani dengan metode yang sama seperti menangani fobia lainnya, yaitu dengan cara:
1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Dalam terapi CBT, terapis membantu klien untuk mengubah pikirannya sehingga perilaku yang diinginkan dapat dicapai. Terapi ini efektif, karena jika pikiran atau kognisi berubah maka akan ada dampak yang bertahan lama pada perilaku.
Baca Juga: 7 Manfaat Olahraga Yoga untuk Kesehatan Mental dan Fisik, Nomor 2 Penting Sekali untuk Disimak
Terapis membantu klien untuk menemukan alasan pemikiran ini, perilakunya sehubungan dengan perubahan dalam hidup. Terapi ini berorientasi pada tujuan dan jangka pendek.