BERITA DIY - Isi bacaan Surat Yasin ayat 1-83 tulisan Arab disetai latin, lengkap dengan terjemahan Bahasa Indonesia tersedia di sini.
Hari Jumat merupakan salah stu hari yang istimewa bagi umat Islam di Indonesia khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama.
Pada hari Jumat pada umumnya masyrakat membaca Surat Yasin dalam rangka mengharap ridho Allah atau mengirim doa kepada seseorang baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia untuk Doa Arwah Tahlilan
Pemilihan hari Jumat ini karena memiliki berbagai keutamaan dan keistimewaan, salah satunya pahala yang dilipatgandakan.
Surat Yasin sendiri merupakan surat yang terdapat di dalam Al Quran pada juz ke 22 dan Juz 33. Surat Yasin merupakan surat ke 36.
Surat Yasin termasuk surat Makkiyah karena surat ini diturunkan di kota Mekka. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat.
Berikut adalah isi bacaan Surat Yasin ayat 1-8 tulisan Arab disetai latin, lengkap dengan terjemahan Bahasa Indonesia.
1. ya sn
Ya Sin
2. الْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ
wal-qur`ānil-ḥakīm
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
3. اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ
innaka laminal-mursalīn
sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
4. لٰى ا
'alā irāṭim mustaqīm
(yang berada) di atas jalan yang lurus,
5. لَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ
tanzlal-'azīzir-raḥīm
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1 sampai 83 dalam Bahasa Arab, Tulisan Latin, dan Artinya Bahasa Indonesia
6. لِتُنْذِرَ ا ا ا لُوْنَ
litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn
agar kelak memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. لَقَدْ الْقَوْلُ لٰٓى اَكْثَرِهِمْ لَا
laqad aqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu`minụn
Sungguh, pasti penerapan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8. اِنَّا لْنَا اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا اِلَى الْاَذْقَانِ
innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn
Sungguh, Kami telah memasangkan belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
9. لْنَا ا ا لْفِهِمْ ا ا لَا
wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirn
Dan Kami tutup di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Baca Juga: Bacaan Tahlil dan Doa Arwah yang Bisa Dibaca Setelah Surat Yasin saat Yasinan atau Tahlilan
10. اۤءٌ لَيْهِمْ اَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ لَا
wa sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn
Dan sama saja bagi mereka, apakah akan memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan percaya juga.
11. اِنَّمَا ا الذِّكْرَ الرَّحْمٰنَ الْغَيْبِۚ اَجْرٍ
innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiatiw wa ajring karm
Sebenarnya, hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengumumkan peringatan dan ketakutan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. اِنَّا الْمَوْتٰى ا ا اارَهُمْۗ لَّ ا اِمَامٍ
innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu yang kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
Baca Juga: Doa Usai Baca Yasin di Tahlil, Keutamaan dan Lengkap Latin, Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia
13. اضْرِبْ لَهُمْ لًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ اۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ
waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụn
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
14. اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ ا ا الِثٍ الُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ لُوْنَ
iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus pasangan.”
15. الُوْا ا الَّا لُنَاۙ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ ا ا اِلَّا
qālụ mā antum illa basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illa takżibụn
(penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanya pendusta belaka.”
16. الُوْا ا لَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ
qālụ rabbunā ya'lamu innā ilaikum lamursalụn
Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
17. ا لَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
wa mā 'alainā illal-balāgul-mubīn
Dan kewajiban kami hanya menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
18. الُوْٓا اِنَّا ا لَىِٕنْ لَّمْ ا لَنَرْجُمَنَّكُمْ لَيَمَسَّنَّكُمْ ا ا اَلِيْمٌ
qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā 'ażābun alīm
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), pasti kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
19. الُوْا ا اَىِٕنْ لْ اَنْتُمْ
qālụ ā`irukum ma'akum, a in ukkirtum, bal antum qaumum musrifụn
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
20. اۤءَ اا الْمَدِيْنَةِ لٌ الَ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ
wa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas'ā qāla yā qaumittabi'ul-mursalīn
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan jawaban dia berkata, “Wahai kaum! Ikutilah utusan-utusan itu.
21. اتَّبِعُوْا لَّا لُكُمْ اَجْرًا
ittabi'ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụn
Ikutilah orang yang tidak meminta agar tidak terjadi ketidakseimbangan; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
22. ا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ اِلَيْهِ
wa mā liya lā a'budullażī faṭaranī wa ilaihi turja'ụn
Dan tidak ada alasan untuk tidak memuji (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
23. اَتَّخِذُ الِهَةً اِنْ الرَّحْمٰنُ لَّا اعَتُهُمْ ا لَا
a attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni 'annī syafā'atuhum syai`aw wa lā yungqiżụn
Mengapa saya akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.
24. اِنِّيْٓ اا لَّفِيْ لٰلٍ
innī iżal lafī alālim mubn
Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.
25. ا ا اسْمَعُوْنِۗ
innī āmantu birabbikum fasma'ụn
sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka pilihanlah (pengakuan selamat)-ku.”
26. لَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ الَ لَيْتَ لَمُوْنَۙ
qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya'lamn
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
27. ا لِيْ لَنِيْ الْمُكْرَمِيْنَ
bimā gafara lī rabbī wa ja'alanī minal-mukramīn
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi rahmat kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”
Baca Juga: Bacaan Tahlil dan Doa Arwah yang Bisa Dibaca Setelah Surat Yasin saat Yasinan atau Tahlilan
28. اَنْزَلْنَا لٰى السَّمَاۤءِ ا ا لِيْنَ
wa mā anzalnā 'alā qaumihī mim ba'dihī min jundim minas-samā`i wa mā kunnā munzilīn
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
29. اِنْ انَتْ اِلَّا احِدَةً اِذَا امِدُوْنَ
ing kanat illa aiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụn
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
30. لَى الْعِبَادِۚ ا لٍ اِلَّا اا
yā asratan 'alal-'ibād, mā ya`tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi`ụn
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. اَلَمْ ا اَهْلَكْنَا لَهُمْ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا
a lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji'ụn
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.
32. اِنْ لٌّ لَّمَّا لَّدَيْنَا
wa ing kullul lammā jamī'ul ladainā muḥḍarụn
Dan setiap (umat), semuanya akan disampaikan kepada Kami.
33. اٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ اَحْيَيْنٰهَا اَخْرَجْنَا ا ا لُوْنَ
wa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā abban fa min-hu ya`kulụn
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.
34. لْنَا ا لٍ اَعْنَابٍ ا ا الْعُيُوْنِۙ
wa ja'alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a'nābiw wa fajjarnā fīhā minal-'uyụn
Dan Kami kurma di bumi itu kebun-kebun dan anggur Kami pancarkan Anda beberapa mata air,
35. لِيَأْكُلُوْا ا لَتْهُ اَيْدِيْهِمْ اَفَلَا
liya`kulụ min amarihī wa mā 'amilat-hu aidhim, a fa lā yasykurn
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
36. الَّذِيْ لَقَ الْاَزْوَاجَ لَّهَا ا الْاَرْضُ اَنْفُسِهِمْ ا لَا لَمُوْنَ
sub-ḥānallażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya'lamụn
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. اٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ لَخُ النَّهَارَ اِذَا لِمُوْنَۙ
wa āyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụn
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) bayangan,
Baca Juga: Bacaan Tahlil dan Doa Arwah yang Bisa Dibaca Setelah Surat Yasin saat Yasinan atau Tahlilan
38. الشَّمْسُ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا لِكَ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ
wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, ālika taqdīrul-'azīzil-'alīm
dan berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
39. الْقَمَرَ ازِلَ ادَ الْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
wal-qamara qaddarnāhu manāzila attā 'āda kal-'urjụnil-qadīm
Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
40. لَا الشَّمْسُ لَهَآ اَنْ الْقَمَرَ لَا الَّيْلُ ابِقُ النَّهَارِ لٌّ لَكٍ
lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn
Tidak mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat melihat siang. Masing-masing beredarnya garis edarnya.
41. اٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا لْنَا الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ
wa āyatul lahum annā amalnā urriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụn
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,
42. لَقْنَا لَهُمْ لِهٖ ا
wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụn
dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.
43. اِنْ لَا لَهُمْ لَاهُمْ
wa in nasya` nugriq-hum fa lā arīkha lahum wa lā hum yungqażụn
Dan jika Kami menginginkan, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka menghargai,
44. اِلَّا ا اعًا اِلٰى
illa raḥmatam minna wa mata'an ilā n
melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.
45. اِذَا لَ لَهُمُ اتَّقُوْا ا اَيْدِيْكُمْ ا لْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ
wa iżā qla lahumuttaq mā baina aidkum wa mā khalfakum la'allakum tur-ḥamn
Dan dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.”
46. ا ا اٰيٰتِ اِلَّا انُوْا ا
wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illa kānụ 'an-hā mu'riḍīn
Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.
47. اِذَا لَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا ا اللّٰهُ الَ الَّذِيْنَ ا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ لَّوْ اۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا لٰلٍ
wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī alālim mubīn
Dan apabila kepada mereka, "Infakkan sebagian rezeki yang diberikan Allah," orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang percaya, "Apakah pantas kami makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
48. لُوْنَ ا الْوَعْدُ اِنْ
wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ādiqīn
Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?”
49. ا اِلَّا احِدَةً
mā yanẓurụna illā aiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụn
Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang objek.
50. لَا لَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ
fa lā yastaṭī'ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji'ụn
Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.
51. الصُّوْرِ اِذَا الْاَجْدَاثِ اِلٰى لُوْنَ
wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn
Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.
52. الُوْا لَنَا ا ا ا ا الرَّحْمٰنُ الْمُرْسَلُوْنَ
qālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa adaqal-mursalụn
Mereka berkata, “Celakalah kami! siapa yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang memperkenalkan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).
53. اِنْ انَتْ اِلَّا احِدَةً اِذَا لَّدَيْنَا
ing kānat illā aiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī'ul ladainā muḥḍarụn
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu semua mereka menghadap kepada Kami (untuk dihisab).
54. الْيَوْمَ لَا لَمُ ا لَا اِلَّا ا لُوْنَ
fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu lakukan.
55. اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ لٍ
inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụn
surga surga pada hari-hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
56. اَزْوَاجُهُمْ لٰلٍ لَى الْاَرَاۤىِٕكِ
hum wa azwājuhum fī ilālin 'alal-arā`iki muttaki`ụn
Mereka dan pasangan-pasangannya berada di tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
57. لَهُمْ ا اكِهَةٌ لَهُمْ ا
lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ụn
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.
58. لٰمٌۗ لًا
salam, qaulam mir rabbir raḥīm
(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
59. امْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ
wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụn
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!
60. اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ اٰدَمَ اَنْ لَّا ا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ
a lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn
apakah aku memerintahkan untuk wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,
61. اَنِ ا ا ا
wa ani'budnī, hāżā irāṭum mustaqīm
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.”
62. لَقَدْ اَضَلَّ لًّا ا اَفَلَمْ ا لُوْنَ
wa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta'qilụn
Dan sungguh, ia (setan itu) menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?
63. الَّتِيْ
hāżihī jahannamullatī kuntum tụ'adụn
Inilah (neraka) Jahanam yang telah dilakukan terlebih dahulu.
64. اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ ا
iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụn
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.
65. اَلْيَوْمَ لٰٓى اَفْوَاهِهِمْ لِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ اَرْجُلُهُمْ ا انُوْا
al-yauma nakhtimu 'alā afwāhihim wa tukallimunā aidhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan membuktikan terhadap apa yang mereka lakukan terlebih dahulu.
66. لَوْ اۤءُ لَطَمَسْنَا لٰٓى اَعْيُنِهِمْ اسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ اَنّٰى
walau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirn
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami menghapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?
67. لَوْ اۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ لٰى انَتِهِمْ ا اسْتَطَاعُوْا ا لَا
walau nasyā`u lamasakhnāhum 'alā makānatihim famastaṭā'ụ muḍiyyaw wa lā yarji'ụn
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.
68. الْخَلْقِۗ اَفَلَا لُوْنَ
wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn
Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya pasti Kami kembalikan pada awal kejadian. Maka mengapa mereka tidak mengerti?
69. ا لَّمْنٰهُ الشِّعْرَ ا لَهٗ اِنْ اِلَّا اٰنٌ
wa mā 'allamnāhusy-syi'ra wa mā yambagī lah, in huwa illa ikruw wa qur`ānum mubīn
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanya pelajaran dan Kitab yang jelas,
70. لِّيُنْذِرَ انَ ا الْقَوْلُ لَى الْكٰفِرِيْنَ
liyunżira mang kāna ayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirn
agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.
71. اَوَلَمْ ا اا لَقْنَا لَهُمْ ا لَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا لَهَا الِكُوْنَ
a wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā 'amilat aidnā an'āman fa hum lahā mālikụn
Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?
72. لَّلْنٰهَا لَهُمْ ا ا لُوْنَ
wa allalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụn
Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian lagi untuk mereka makan.
73. لَهُمْ ا افِعُ ارِبُۗ اَفَلَا
wa lahum fīhā manāfi'u wa masyārib, a fa lā yasykurn
Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
74. اتَّخَذُوْا اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ
wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la'allahum yunṣarụn
Dan mereka mengambil sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
75. لَا لَهُمْ
lā yastaṭī'ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụn
Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.
76. لَا لُهُمْ اِنَّا لَمُ ا ا لِنُوْنَ
fa lā yaḥzungka qauluhum, innā na'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụn
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) berhati hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
77. اَوَلَمْ الْاِنْسَانُ اَنَّا لَقْنٰهُ اِذَا
a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn
Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!
78. لَنَا لًا لْقَهٗۗ الَ الْعِظَامَ
wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramm
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
79. لْ ا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ لِّ لْقٍ لِيْمٌ
qul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alm
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya yaitu (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
80. الَّذِيْ لَ لَكُمْ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ ارًاۙ اِذَآ اَنْتُمْ
allażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn
yaitu (Allah) yang menjadikan api Anda dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
81. اَوَلَيْسَ الَّذِيْ لَقَ السَّمٰوٰتِ الْاَرْضَ لٰٓى اَنْ لُقَ لَهُمْ لٰى الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ
a wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alm
Dan (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasa mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
82. اِنَّمَآ ا ا اادَ اۖ اَنْ لَ لَهٗ
innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menginginkan sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
83. الَّذِيْ لَكُوْتُ لِّ اِلَيْهِ
fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụn
Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Demikian isi bacaan Surat Yasin ayat 1-83 tulisan Arab disetai latin, lengkap dengan terjemahan Bahasa Indonesia.