Legenda Gunung Semeru: Dibawa dari India oleh Kura-kura hingga Mitos Ramalan Pulau Jawa Terbelah

- 5 Desember 2021, 21:03 WIB
Potret gunung Semeru sebelum letusan 4 Desember 2021 beserta legenda dan mitos yang dipercayai oleh masyarakat.
Potret gunung Semeru sebelum letusan 4 Desember 2021 beserta legenda dan mitos yang dipercayai oleh masyarakat. /PIXABAY/astama81

BERITA DIY - Simak legenda tentang gunung Semeru yang beredar di masyarakat Indonesia. Diketahui gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut meletus kemarin sore pada Sabtu, 4 Desember 2021, sekitar pukul 15:20 WIB,

Akibat dari letusan gunung Semeru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 14 orang meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka dan 5.205 jiwa menjadi korban hingga berita ini ditulis.

Dibalik letusan gunung Semeru yang bisa dianalisa secara ilmiah, ada beberapa legenda atau mitos tentang keberadaan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut. 

Baca Juga: Terkini! Info Erupsi Gunung Semeru Lumajang Hari Ini, Usai Meletus 4 Desember 2021, BNPB: 13 Orang Meninggal

Satu yang paling terkenal tentang asal-usul gunung Semeru adalah dikatakan berasal dari tanah India. Kitab suci Tantu Pagelaran di abad ke-15 mengisahkan pulau Jawa dahulunya terombang-ambing di Samudera luas.

Karena sering terguncang, Para Dewa memutuskan untu memindahkan gunung Meru di India  sebagai paku pulau Jawa agar tak lagi terombang-ambing.

Kepindahan gunung Meru ke pulau Jawa dibawa oleh Dewa Wisnu yang berubah menjadi seekor kura-kura raksasa. Sang Dewa menggendong gunung di atas punggungnya.

Baca Juga: Pasca Erupsi Semeru: Hari Ini Kepala BNPB Datang ke Lumajang Pastikan Penanganan Darurat

Selain itu Dewa Brahma membantu misi Para Dewa dengan berubah menjadi ular panjang. Dia melilitkan tubuhnya ke gunung dan tubuh kura-kura agar aman sampai ke pulau Jawa.

Ketika memasuki pulau Jawa, beberapa bagian gunung Meru tercecer di bagian barat pulau sampai ke timur tempat gunung Semeru kini berada.

Kitab ini percaya bahwa jejeran pegunungan di pulau Jawa yang membentang dari barat ke timur merupakan bagian dari gunung Meru dari India.

Baca Juga: Info dan Sejarah Letusan Gunung Semeru Lengkap: Di Mana, Ketinggian Berapa MDPL hingga Aktif Atau Tidak

Para Dewa akhirnya meletakkan puncak gunung Meru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, yang kini dikenal dengan gunung Semeru.

Namun karena pulau Jawa bagian timur tetap miring, Dewa memutuskan untuk mengambil sebagian dari Semeru dan diletakkan di gunung Penanggungan saat ini yang terletak di antara Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan.

Jika dilihat saat ini, kedua gunung memiliki bentuk kerucut yang serupa. Oleh karena itu orang sering menyebut Penanggungan sebagai anak dari Semeru karena hanya memiliki ketinggian 1.653 mdpl.

Baca Juga: UPDATE Gunung Semeru Meletus! Puluhan Orang Mengungsi, Gubernur Jawa Timur Tinjau Lumajang Malam Ini

Selain legenda tersebut, mitos ramalan Jayabaya juga melekat di kehidupan masyarakat Jawa. Raja Kediri pada abad ke-12 tersebut meramalkan pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

Menurutnya, terbelahnya Pulau Jawa ditengarai karena bencana alam. Masyarakat percaya letusan gunung Slamet dan Semeru akan membuat pantai utara dan selatan Jawa bersatu dengan adanya parit raksasa yang membelah daratan.

Tak hanya meramal terbelahnya pulau Jawa, Jayabaya juga pernah memprediksi datangnya bangsa berkulit pucat yang bisa membunuh dan bangsa berkulit kuning dari utara.

Baca Juga: VIRAL Gunung Semeru Erupsi Keluarkan Awan Panas dan Abu Vulkanik ke Arah Lumajang, Trending di Twitter

Masyarakat menafsirkan ramalan tersebut terkait zaman penjajahan di Indonesia oleh bangsa Belanda dan Jepang yang pernah terjadi di Tanah Air.

Selain itu, Jayabaya dahulu pernah memprediksi bahwa kereta akan berjalan tanpa kuda dan perahu berlayar di atas awan, yang kemudian direpresentasikan dengan kemunculan mobil dan pesawat terbang.

Oleh karena itu, ramalan Jayabaya ini cukup fenomenal di masyarakat kususnya bagi orang yang tinggal di pulau Jawa.

Terlepas dari mitos serta ramalan Jayabaya, pemerintah mengimbau masyarakat untuk jangan panik, tetap tenang, dan waspada pasca letusan gunung Semeru.

Baca Juga: Link Live Streaming CCTV Pantau Gunung Semeru Lumajang Usai Meletus, Kepungan Abu Vulkanik Tampak Jelas

Ketinggian serta keindahan gunung Semeru telah terkenal seantero Indonesia terutama bagi para pendaki yang ingin menjajal menelusuri dari Ranu Pane tempat dimulainya pendakian hingga ke puncaknya yang disebut Mahameru.

Trek pendakian menyajikan pemandangan yang memukau, apalagi dengan adanya Ranu Kumbolo, sebuah danau yang dikelilingi oleh perbukitan hijau tempat di mana para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam.

Demikian legenda dan mitos tentang Gunung Semeru yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat Jawa.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x