BERITA DIY – Pemerintah berencana mengganti penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau yang lebih dikenal masyarakat dengan gas elpiji dengan Dimethyl Ether (DME).
Tentu saja, dari segi harga hingga keuntungan DME dan gas LPG atau elpiji, memiliki keunggulan masing – masing.
Terlebih saat ini impor gas elpiji semakin meningkat dari tahun ke tahun, tentunya dikarenakan permintaan masyarakat pengguna gas elpiji juga semakin bertambah.
Baca Juga: 8 Pemuda Indonesia Buat Bangga Presiden Erdogan, Usai Temukan Cadangan Gas Terbesar di Turki
“Karena pemanfaatan hilirisasi batu bara itu bisa menjadi substitusi LPG. Kalau bisa substitusi LPG, Maka ini bisa amankan devisa cukup besar. Pemakaian LPG tiap tahun terus meningkat dan kita punya batu bara untuk memproduksi DME,” terang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif seperti dikutip dari laman setkab.go.id, 10 Januari 2021 lalu.
Apa itu DME?
DME sendiri merupakan senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan dan tidak beracun, maka tidak akan merusak ozon.
Nantinyan, DME tidak akan menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx serta tidak mengandung sulfur.
Baca Juga: Selain Menteri KP, Ini Daftar Posisi Menteri Lain yang Pernah Dirangkap Luhut: Menhub hingga ESDM