Pantangan Apa Saja di Bulan Suro? Ini Arti Tradisi Malam Satu Suro dan Mitos Masyarakat Jawa di Bulan Muharram

- 4 Agustus 2021, 09:14 WIB
ILUSTRASI - Menikah di bulan Suro atau Muharram Islam adalah pantangan dalam mitos masyarakat Jawa, yang anggap Suro sebagai bulan penuh sial.
ILUSTRASI - Menikah di bulan Suro atau Muharram Islam adalah pantangan dalam mitos masyarakat Jawa, yang anggap Suro sebagai bulan penuh sial. /PEXELS/Muhammad Fizal Awal

BERITA DIY - Bulan Muharram, oleh masyarakat Jawa dikenal sebagai bulan Suro. 1 Suro nantinya akan jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021. Apa sih, pantangan di bulan yang menurut tradisi Jawa ini sakral?

Adapun malam satu Suro, akan diperingati pada malam hari setelah maghrib pada hari sebelum tanggal satu, yakni pada Senin, 9 Agustus 2021 malam. Menurut laman Peta Budaya Kemdikbud, dalam budaya Jawa, Suro berarti kesialan atau marabahaya.

Oleh karena itu, dalam bulan Suro kerap dilakukan berbagai upacara atau peringatan sakral, meunurut tradisi Jawa. Pada malam satu Suro di Solo, biasa diadakan arakan kebo (kerbau) bule. Sementara di Yogyakarta, malam satu Suro selalu identik dengan membawa keris dan benda pusaka sebagai bagian dari iring-iringan kirab.

Baca Juga: Tanggal 1 Bulan Suro Jatuh pada Hari Apa? Ini Tradisi Malam Suroan Orang Jawa di Yogyakarta dan Solo Surakarta

Pun, disajikan beberapa hasil kekayaan alam berupa gunungan tumpeng serta benda pusaka menjadi sajian khas dalam iring-iringan kirab yang biasa dilakukan dalam tradisi malam satu Suro di Keraton Yogyakarta.

Acara malam satu Suro di Jawa juga terdapat ritual pembacaan doa dari semua umat yang hadir merayakannya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya marabahaya.

Bulan Suro diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) pada zaman Kerajaan Mataram Islam. Sultan berkeinginan untuk menyesuaikan kalender Saka (kalender Jawa dan Hindu) agar sesuai dengan sistem penanggalan Islam.

Baca Juga: Kapan Malam 1 Suro? Serta Tanggal Hari Pasaran Kalender Jawa Agustus 2021 Terburuk untuk Dihindari

Penyesuaian penanggalan Saka dan Islam ini dipercaya bertujuan untuk menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat perbedaan keyakinan, yakni penganut Kejawen (Kepercayaan Jawa) dengan Putihan (Kepercayaan Islam).

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x