Baca Juga: Desa Manjung: Desa Pancasila di Kabupaten Klaten Sebagai Upaya Pengamalan Pancasila Secara Utuh
Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancasila mengenai Persatuan dilambangkan dengan pohon beringin yang kokoh dan kuat. Pohon beringin dikenal sebagai tanaman yang memiliki akar tunggang yang kuat dan tertancap dalam.
Pohon beringin yang kokoh dan kuat mampu menjadi tempat berteduh dan berlindung bagi banyak orang. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia harus memupuk rasa cinta tanah air layaknya akar yang tunggang dari pohon beringin dan tetap bersatu padu dalam naungan yang sama.
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Lambang kepala banteng dipilih sebagai lambang dari sila keempat permusyawaratan karena filosofi banteng sebagai binatang kuat yang senang berkumpul. Dalam memecahkan masalah dan persoalan Bangsa Indonesia diharapkan seperti halnya para banteng yang berkumpul untuk memusyawarahkan keputusan terbaik atau mufakat.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Refleksi Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Beragama
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima dari Pancasila dilambangkan dengan padi dan kapas yang merupakan lambang dari kebutuhan pokok manusia yakni pangan dan sandang. Pangan dilambangkan dengan padi dan sandang dilambangkan dengan kapas.
Setiap manusia memiliki kebutuhan pokok yang sama, oleh karenanya bangsa Indonesia tidak boleh membedakan sesorang dari status sosialnya karena sejatinya masing-masing orang memiliki hak dan kewajiban yang sama.***