BERITA DIY - Untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kini tengah didorong oleh Pemerintah Indonesia, Industri teknologi finansial (tekfin) di Indonesia kian berkembang.
Bentuk equity funding, seperti yang tengah dikembangkan oleh PT Numex Teknologi Indonesia adalah salah satu yang tengah naik daun. Teknologi ini dikenal pula dengan nama LandX.
"Equity crowfunding ini tergolong masih baru tapi memang industri ini memang tengah didukung pemerintah dari Kemenkeu, lalu dari sisi OJK sebagai langkah pemulihan ekonomi nasional," kata Co-founder LandX Romario Sumargo dalam konferensi pers virtual, Rabu, 4 Mei 2021.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 4 Mei 2021 Malam Ini: Rencana Riki Lebih Licik Ketimbang Obat Tidur dari Elsa
Pendanaan tekfin ini, bentuknya berbeda dari yang sudah umum dikenal oleh masyarakat seperti pinjaman Peer to Peer (P2P) lending atau pun capital venture.
Karena Equity crowfunding ini merupakan pendanaan berbasis iuran, pelaku bisnis bisa ini mendapatkan dana dari para investor yang tertarik.
Dana partisipasi dari investor itu kemudian dikonversi menjadi persentase kepemilikan saham. Dengan kata lain, Equity crowfunding
memiliki skema kerja yang mirip dengan pasar saham.
Baru beroperasi pada akhir 2020, LandX merupakan salah satu perusahaan tekfin yang menyediakan layanan equity funding.
Sebanyak 35.139 pengguna aplikasi tercatat telah mendaftar untuk bergabung menjadi investor di equity fund.
Dana yang disalurkan kepada para pebisnis UKM lewat aplikasi milik LandX sendiri, hingga Rabu, 4 Mei 2021, tercatat sudah sebanyak Rp 52, 09 miliar.
"LandX ini mempertemukan para pemilik bisnis dan investor. Jadi investor disini membeli sahamnya, keuntungannya ada capital gain kenaikan harga bisnis dan ada dividen dari performance keuntungan dari bisnis tersebut," ujar Romario dikutip dari ANTARA.
Jenis bisnis atau perusahaan yang terdaftar serta jumlah pendanaan yang bisa diraih merupakan hal yang membedakan equity crowfunding dan pasar saham.
Ruang pendanaan bagi usaha yang bukan perusahaan publik dan masih bersifat tertutup, dari jenis bisnis, disediakan oleh equity crowfunding.
Nominal Rp10 miliar sendiri merupakan batas maksimal pendanaan yang bisa diterima perusahaan.
Bisnis kuliner Dragon Hot Pot merupakan salah satu perusahaan UKM yang telah berhasil mendapatkan pendanaan dari equity crowfunding.
Selain menjadi usaha yang paling cepat mendapat pendanaan dari aplikasi equity crowfunding di Indonesia, pemilik usaha Dragon Hot Pot juga mendapatkan pendanaan dengan nominal sebesar Rp10 miliar dari 337 investor dalam waktu 1,5 jam.
Jika Anda berminat menjadi investor guna turut mendanai UKM di Indonesia, untuk membeli 1 lot yang berisi 100 lembar saham dan menjadi jumlah minimum untuk memulai pendanaan di LandX, anda bisa mulai dengan dana Rp1 juta.
Meskipun melewati proses panjang dan ketat sekitar 1- 1,5 bulan, Anda tidak perlu khawatir seleksi bisnis untuk pendanaan di LandX.
Survei yang mencakup tiga aspek yaitu keberlanjutan atau sustainability, integritas, dan profitability diberlakukan kepada perusahaan yang ingin mendapatkan pendanaan. Hal itu berlangsung selama1-1,5 bulan.
"Kita jadi cari bisnis yang berkelanjutan yang setidaknya punya biaya untuk menutup rutinitas bisnisnya. Jadi yang usaha muncul karena populer dan viral gitu kita jarang terima untuk pendanaan," kata Romario.
Di Indonesia, Metode Equity Crowfunding dalam Skema pendanaan UKM mengacu pada Pasal 23 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37 Tahun 2018 tentang Layanan Urun Dana melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi atau Equity Crowdfunding.
Pendanaan untuk UKM yang dijembatani LandX, dengan adanya payung hukum itu, dapat dipercaya dan membantu berkembangnya bisnis- bisnis baru di Indonesia.***