Network
BERITA DIY – Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik turut mengomentari penangkapan Mantan Sekretaris FPI Munarman oleh Densus 88.
Munarman ditangkap oleh Densus 88 di erumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan hari ini, Selasa, 27 April 2021 pukul 15.30 WIB sore kemarin.
Penangkapan Munarman berkaitan dengan acara baiat di UIN Jakarta, Medan dan Makassar yang dihadiri oleh pengacara Habib Rizieq Shihab itu.
Baca Juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Masih Dibuka, Cek eform.bri.co.id/bpum Ini Cara Daftar Banpres BPUM BRI
Selain itu polisi juga mengatakan jika Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak terorisme, bermufaakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Penangkapan Munarman yang terbilang mengejutkan ini mendapat beragam respon dari publik, termasuk Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Melalui akun twitter pribadinya, Politikus Partai Bintang Mercy itu mengatakan jika ia merasa ada ketidakadilan dalam penangkapan Munarman.
“Munarman ditangkap. Kita tunggu penjelasan resmi pihak kepolisian. Ada apa sebenarnya?,” cuitnya melalui akun @RachlandNashidik.
Rachland Nashidik juga mengatakan jika hukum tidak hanya harus kelihatan adil, tapi juga dilaksanakan secara adil.
“Sementara itu, baik kita ingat, hukum bukan saja harus adil, tapi juga harus ditunjukkan dan kelihatan dilaksanakan secara adil,” ujarnya.
Baca Juga: Ricky Minta Jatah Lagi kepada Elsa, Elsa Siap-siap Melarikan Diri? Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini
Keadilan proses hukum inilah yang menurutnya tidak ada dalam penangkapan Munarman oleh aparat penegak hukum.
“Bagian terakhir itu tak saya lihat dari penangkapan Munarman,” katanya.
Rachland Nashidik menambahkan, Munarman ditangkap karena didiuga terlibat terorisme dan menghadiri acara baiat ISIS.
Baca Juga: Cara Dapat Bansos Tunai Rp 300 Ribu April 2021, Klik cekbansos.kemensos.go.id Ini Syarat Daftar BST
“Munarman ditangkap dengan sangkaan terorisme. Polisi menyangka Maman terlibat dalam peristiwa Baiat ISIS,” katanya.
Menurutnya sangkaan saja tidak cukup, polisi harus punya bukti kuat terkait pelanggaran pidana terorisme yang dilakukan Munarman.
“Tapi polisi harus lebih jauh menunjukkan: setelah itu, apa perbuatan pidana terorisme yang dibuat Munarman? Bukti harus kuat, sekuat sangkaan yang dialamatkan kepadanya,” kata Rachland Nashidik.***
