“Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)
Berhenti keluarnya darah haid dan nifas
Bagi wanita darah haid dan nifas adalah najis, maka wajib bagi mereka membersihkan diri dengan mandi junub setelah darah haid atau nifas berhenti.
Dari hadits ‘Aisyah ra, Rasulullah saw berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
Baca Juga: Kesuksesan dan Keberuntungan untuk Zodiak Berikut, Ramalan Karir Zodiak untuk Besok, 28 April 2021
“Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).
Setelah masuk islam
Orang non-muslim yang kemudian memutuskan untuk masuk ke Islam (mualaf) diwajibkan baginya untuk melakukan mandi junub. Hal ini terdapat dalam hadis Qois bin Ashim ra:
أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ