Dia menjelaskan bahwa di dalam buku yang sama juga terdapat peran dari KH Hasyim Asyari yang ada dalam bagian pendiri NU. Peran KH Hasyim Asyari disebutkan di dalam halaman lain, hanya tidak ada di dalam entry.
"Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi," terangnya.***