BERITA DIY – Menunaikan ibadah puasa setiap bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap umat muslim. Namun ada pengecualian orang yang tidak diwajibkan untuk puasa, salah satunya orang sakit.
Lantas bagaimanakah dengan orang yang menderita asam lambung atau gastroessopageal feflux disease (gerd)? Apakah mereka termasuk orang yang dikecualikan untuk menjalankan ibadah puasa? Berikut penjelasannya.
Dikutip dari Antara, dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengatakan jika penderita asam lambung atau gerd tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman.
Baca Juga: Tanggapi Peleburan Kemenristek, Mardani Ali Sera: Pemerintah Tidak Punya Visi Kuat
Dia menambahkan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pasien dengan asam lambung dapat dengan aman menjalani ibadah puasa.
Ari justru mengatakan jika berpuasa memiliki efek yang baik bagi penderita asam lambung, sehingga tidak akan membuat mereka makin sakit.
“Ibadah puasa mengharuskan umat muslim untuk menjalani pola makan yang teratur yaitu pada saat sahur dan maghrib. Pola makan yang teratur ini dapat membantu kondisi lambung supaya bekerja dengan lebih tenang,” katanya.
Baca Juga: Tanggapi Peleburan Kemenristek, Mardani Ali Sera: Pemerintah Tidak Punya Visi Kuat
Baca Juga: Nagita Slavina Hamil Anak Kedua, Mantan Kekasih Raffi Mendadak Ucapkan Selamat, Tyas Mirasih: Congrats Guys
Selain itu saat berpuasa, para perokok pastinya kana mengurangi konsumsi rokok, yang biasanya ditemani dengan kopi atau minuman tinggi kafein dan gula lainnya.
"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu," ujarnya.
Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.