Network
BERITA DIY - Tak terasa bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Tak terasa pula sejak Ramadan tahun lalu, pandemi covid-19 masih melanda banyak negara.
Bahkan, meskipun telah bertemu Ramadhan keduanya, pandemi masih terus "menjatuhkan" korban. Setiap hari, angka positif covid-19 masih terus ada, meski belum tentu bertambah.
Satu pertanyaan besar kemudian mencuat, apakah penderita covid-19 diperbolehkan menjalankan puasa?
Ternyata, jawaban pertanyaan ini juga sempat menjadi pembahasan pada Ramadan tahun lalu, ketika pandemi covid-19 masih pertama kali terjadi.
Saat itu bahkan WHO juga turut memberikan pernyataan terkait Ramadan di masa covid-19. Menurut WHO, penderita covid-19 tidak serta-merta menjalankan puasa.
WHO mengimbau penderita harus memerhatikan ajaran agama dan tetap berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Muhammadiyah Berduka, PWM Jatim Nadjib Hamid Meninggal Dunia
Larangan puasa
Apa yang dinyatakan WHO bukanlah pernyataan final. Penderita covid-19 dengan gejala berat seperti sesak nafas, tidak diharuskan berpuasa.
Hal itu karena berpuasa, yang notabene merupakan ibadah menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, dapat membuat tubuh tidak cukup terhidrasi.
Sementara, penderita dengan gangguan sesak nafas sangatlah membutuhkan air minum. Karena itu, jika penderita covid-19 termasuk kategori berat, maka tidak diharuskan berpuasa.
Dibolehkan puasa dengan syarat
Sebaliknya, penderita covid-19 tanpa gejala atau hanya memiliki gejala ringan, masih diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, itupun mesti tetap memperhatikan pengawasan dokter.
Hal itu dikhawatirkan pasien yang meskipun punya gejala ringan, masih punya penyakit lainnya yang bisa saja memberatkan gejala covid-19.***
