Zubairi Djoerban: Varian Baru Corona E484K akan Ada Dampaknya Pada Efikasi Vaksin

- 8 April 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus. /pixabay/geralt

Baca Juga: Puasa Sebenatar Lagi, Inilah Amalan-amalan yang Baik Dilaksanakan di Waktu Sahur

Sehingga, hal itu membuat virus corona E484K kurang rentan terhadap obat antibodi, termasuk vaksin Covid-19.

“E484K ini adalah mutasi varian P.1, yang diketahui memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi pada anak muda,” kicau Zubairi Djoerban.

Dia menambahkan, setidaknya, terdapat tiga varian baru corona yang kini menjadi perhatian para ahli.

Tiga varian baru corona tersebut antara lain, varian B117 yang berasal dari Inggris, B1351 di Afrika Selatan, dan yang terbaru adalah P1 dari Brazil.

Varian baru corona E484K juga telah dimasukkan ke dalam variant of concern (VOC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak Kamis 1 April 2021 lalu.

Sebelumnya, pada Rabu 24 Maret 2021, varian baru corona E484K juga masuk ke dalam VOC Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri, varian baru corona E484K sudah terdeteksi sejak Februari 2021 di Jakarta, saat pemeriksaan oleh Lembaga Eijkman.

“Dus, karena E484K ini kurang rentan terhadap antibodi, maka akan ada dampaknya pada efikasi vaksin,” kicau Zubairi Djoerban.

Perlu diketahui, efikasi merupakan tingkat kemanjuran vaksin untuk memicu perlawanan imun tubuh terhadap virus tertentu.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x