Selain itu kampung ini juga memiliki stasiun televisi bernama Ciga TV dan stasiun radio bernama Swara ciptagelar dimana 60 persen isi kontennya adalah konten lokal dan kebudayaan setempat maupun budaya nusantara.
5. Bercocok tanam sesuai ajaran leluhur
Meskipun sudah maju namun warga ciptagelar masih memegang teguh budaya dan adat warisan leluhur. Salah satunya cara bercocok tanam yang masih memakai sistem tradisional.
Petani di Kampung ini tidak diperbolehkan memakai pupuk kimia, traktor dan tidak boleh memakai varietas padi dari luar. Dengan sistem ini petani bahkan memiliki lebih dari 168 varietas padi sendiri.
Masyarakat Kampung Adat ciptagelar juga tidak diperbolehkan memperjual belikan padi karena merupakan komoditas pokok. Namun dengan cara ini mereka mampu mencapai swasembada pangan.
Berikut sejumlah kebudayaan khas Kampung Adat Ciptagelar yang masih dijaga hingga saat ini,
Masyarakat juga masih memegang teguh upacara adat khas yang sudah turun temurun seperti Ngaseuk, Mipit, Nganyaran, Ponggokan, dan Serentaun.
1. Ngaseuk adalah tradisi tahunan yang mengawali siklus hidup warga kasepuhan bisa di artikan sebagai proses Penanaman padi, atau Ngaseuk juga berarti sebagai Waktu penanaman padi.