Fakta Unik dan Tradisi di Kampung Adat Ciptagelar: Menjaga Tradisi Leluhur Tanpa Menolak Modernisasi

- 27 Maret 2021, 14:02 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat mengunjungi Kasepuhan Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi, Rabu 24 Maret 2021.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat mengunjungi Kasepuhan Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi, Rabu 24 Maret 2021. /Humas Jabar/Pipin

Selain itu kampung ini juga memiliki stasiun televisi bernama Ciga TV dan stasiun radio bernama Swara ciptagelar dimana 60 persen isi kontennya adalah konten lokal dan kebudayaan setempat maupun budaya nusantara.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Politik Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang Masuk Bursa Capres 2024

5. Bercocok tanam sesuai ajaran leluhur

Meskipun sudah maju namun warga ciptagelar masih memegang teguh budaya dan adat warisan leluhur. Salah satunya cara bercocok tanam yang masih memakai sistem tradisional.

Petani di Kampung ini tidak diperbolehkan memakai pupuk kimia, traktor dan tidak boleh memakai varietas padi dari luar. Dengan sistem ini petani bahkan memiliki lebih dari 168 varietas padi sendiri.

Masyarakat Kampung Adat ciptagelar juga tidak diperbolehkan memperjual belikan padi karena merupakan komoditas pokok. Namun dengan cara ini mereka mampu mencapai swasembada pangan.

Baca Juga: Bansos Tunai Rp1,2 Juta Cair Bulan Ini, Cek Online Daftar Penerima di Link dtks.kemensos.go.id pakai KTP

Berikut sejumlah kebudayaan khas Kampung Adat Ciptagelar yang masih dijaga hingga saat ini,

Masyarakat juga masih memegang teguh upacara adat khas yang sudah turun temurun seperti Ngaseuk, Mipit, Nganyaran, Ponggokan, dan Serentaun.

1. Ngaseuk adalah tradisi tahunan yang mengawali siklus hidup warga kasepuhan bisa di artikan sebagai proses Penanaman padi, atau Ngaseuk juga berarti sebagai Waktu penanaman padi.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah