Apa itu Radikal? Berikut Penjelasan dan Cara Menyikapinya

- 15 Maret 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi Stop Radikalisme.*
Ilustrasi Stop Radikalisme.* /pixabay.com/yohoprashant

BERITA DIY - Istilah radikal berkembang luas di masyarakat akhir-akhir ini. Kenali apa itu radikal atau radikalisme dan bagaimana cara menyikapinya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang kurang baik.

Istilah radikal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki tiga arti  paham atau aliran yang radikal dalam politik, kedua, paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, dan ketiga, sikap ekstrem dalam aliran politik.

Istilah radikal bisa bermakna positif atau negatif tergantung pada konteks ruang dan waktu sebagai latar belakang penggunaan istilah tersebut. Namun hingga saat ini, istilah ini masih berpotensi untuk memunculkan kerancuan atau bias pemaknaan politik.

Baca Juga: Cara Transfer Uang ke Sesama Rekening Bank Lewat ATM BNI, BRI, BCA dan Mandiri

Pemerintah Indonesia sendiri menggunakan istilah radikal dengan tujuan dan target sebagai berikut. Pertama, ditujukan pada kelompok tertentu yang notabene bermaksud mengganti Pancasila dan UUD 1945 dengan sistem lain, yaitu Sistem Khilafah.

Kedua, istilah ini digunakan untuk menyebut aktivitas politik kelompok tertentu yang bersifat ekstrem, yang bukan saja tak segan menggunakan cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak, melainkan lebih jauh bahkan tak jarang juga melakukan praktik terorisme.

Pemerintah sendiri telah menyusun beberapa rencana untuk mendukung penanganan radikalisme, yaitu dengan upaya-upaya berikut.

Baca Juga: Begini Cara Pindah Fasilitas Kesehatan BPJS, Bisa Online dan Tanpa Antre

  • Mendorong pemerintah daerah membuat regulasi atau peraturan daerah seperti surat ederan yang memperintahkan aparatur sipil untuk bekerja sampai ke desa-desa melawan radikalisme
  • Membentuk forum-forum kerukunan umat, tim kewaspadaan dini, tim penanggulangan terorisme. Forum ini harus dipergunakan pemerintah daerah untuk mencegah tindakan radikalisme individu atau kelompok
  • Tim terpadu penanganan konflik sosial harus melaksanakan pemantauan terhadap pelaku aksi radikalisme dan terorisme
  • Aparat di daerah harus memonitor atau memantau keberadaan kelompok-kelompok tertentu semisal warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri dan berpotensi membawa paham-paham radikal
  • Pemerintah harus mendorong semua pihak hingga ormas-ormas di masyarakat untuk bersama menangkal radikalisme

Indonesia telah memiliki infrastruktur keagamaan atau tradisi keberagamaan yang sangat kuat dalam menangkal radikalisme, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang sudah lama menjadi organisasi masyarakat yang berperan besar mengembangkan semangat keagamaan yang moderat.

Halaman:

Editor: Adestu Arianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x