Sejarah dan Mitos Perayaan Imlek: Orang Belum Menikah Tidak Boleh Memberikan Angpao

- 2 Februari 2021, 11:42 WIB
Sejarah dan mitos mengenai Tahun Baru Imlek
Sejarah dan mitos mengenai Tahun Baru Imlek /PIXABAY/lleonartz

BERITA DIY - Imlek atau tahun baru Cina pada tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Sebelum pandemi datang, banyak perayaan imlek yang diselenggarakan di Indonesia, di setiap daerah mempunyai acaranya sendiri.

Namun di masa pandemi sekarang, perayaan itu mungkin ditiadakan karena tidak boleh berkerumun. Acara untuk memperingati tahun baru cina biasanya emang berkerumun, salah satunya menyaksikan pertunjukan barongsai.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Hadiah Valentine Anti Mainstream yang Cocok Diberika ke Pasangan

Namun mendekati perayaan tahun baru Cina, pasti sudah terlihat banyak ornamen berwana merah yang menghiasi pusat perbelanjaan, kantor, bank dan sebagainya.

Perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 1 bulan pertama di kalender lunar biasanya dirayakan oleh etnis Tionghoa dengan berbagai tradisi.

Etnis Tionghoa di Indonesia biasayanya merayakan Imlek dengan berbagai ritual salah satu yang paling mencolok adalah dekorasi serba merah dan juga atraksi barongsai, selain itu angpau juga menjadi tradisi yang masih berlangsung hingga saat ini.

Makanan khas Imlek juga tak lupa di hidangkan di setiap acara keluarga, contohnya kue keranjang. Kepercayaan orang etnis tionghoa biasanya mengharapkan datangnya hujan tepat di hari imlek, karena dipercaya bisa membawa rejeki dan berkah di masa sekarang dan di kemudian hari.

Baca Juga: Potret Harmonis Keluarga Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Sejarah Imlek

Sama halnya seperti tahun baru masehi, tahun baru cina merupakan perayaan tahun baru etnis tionghoa.

Di Cina, pada masa sebelum Dinasti Han tahun baru cina berubah ubah setiap tahunnya. Dan pada masa Dinasti Han, ditetapkan bulan 1 pada perhitungan kalender Cina sebagai awal tahun dan dilakukan hingga saat ini.

Di Indonesia sendiri meiliki berbagai cara dalam melakukan perayaan Imlek. Hal identik yang pasti dilakukan adalah berkunjung ke rumah saudara, berbagi angpao, dan makan kue keranjang.

Baca Juga: Waduh! Saking Luasnya, Nia Ramadhani Pernah Kesasar di Rumah Sendiri

Asal usul Imlek tentu berasal dari Tiongkok dan juga dikenal dengan Hari Raya Musim Semi. Perayaan datangnya musim semi dimulai dari tanggal 1 bulan ke-1 hingga tanggal 15 bulan ke-1 yang dikenal dengan Cap Go Meh.

Dalam perayaan Imlek biasanya banyak ornamen bewarna merah, ternyata ada sejarah dibalik warna merah sebagai ornamen imlek.

Berdasarkan legenda, dahulu kala ada seekor naga yang bernama Nian, Nian hidup di dalam goa, dia keluar goa pada saat musim dingin untuk mencari makan. Makanan yang ia mangsa adalah penduduk desa dan hewan ternak.

Suatu saat ada seorang warga yang melihat Nian kabur ketika bertemu dengan anak kecil memakai baju bewarna merah. Maka dari itu, warga mempercai kalau Nian takut dengan warna merah dan keramaian. 

Baca Juga: Status Selebritis dan Dari Jendela SMP Akan Tayang Hari Ini, Berikut Jadwal Acara SCTV 2 Februari 2021

Sehingga setiap di akhir tahun, penduduk meletakkan lentera dan gulungan kertas berwarna merah di depan rumah dengan harapan Nian tidak datang lagi. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Hal-hal inilah yang kemudian berkembang menjadi tradisi perayaan musim semi atau Imlek.

Tidak boleh menyapu rumah saat perayaan Imlek, orang yang belum menikah tidak boleh memberikan angpao adalah beberapa mitos Imlek.

Tidak boleh menyapu saat perayaan imlek, mitosnya adalah kita menyapu seluruh rezeki kita. Jadi, kalau mau beberes rumah, sebaiknya dilakukan sebelum Imlek.

Orang yang belum menikah tidak boleh memberikan angpao. Konon katanya, kalau belum menikah dan memberikan angpao, nanti lama bertemu jodoh.

Itulah sejarah dan mitos mengenai perayaan tahun baru cina atau Imlek.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah