Arti dari Hadits Fariha Bidukhuli Romadhon Dalam Islam dan Artinya Bahasa Indonesia

9 Maret 2024, 11:12 WIB
Ilustrasi - Simak arti dari hadits Fariha Bidukhuli Ramadhan dalam Islam dan artinya dalam bahasa Indonesia. Ketahui artinya Fariha Bidukhuli Romadhon /PEXELS/Thirdman

BERITA DIY - Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang suci dan penuh dengan berkah, di mana pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu.

Hal ini memungkinkan umat Islam untuk lebih fokus dalam melaksanakan ibadah puasa serta amalan-amalan lainnya dengan lebih khusyuk.

Dalam konteks ini, terdapat banyak hadits yang berkaitan dengan Ramadhan, termasuk hadits yang sering dikutip tentang kebahagiaan menyambut kedatangannya, yaitu hadits "fariha bidukhuli romadhon".

Namun, apa sebenarnya arti dari hadits ini dalam Islam dan bagaimana posisinya dalam literatur hadits? Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca Juga: CONTOH Teks Kata Sambutan Acara Munggahan Sebelum Bulan Ramadhan 2024, Munggahan Itu Adalah Apa?

Pengertian dan Arti Hadits "Fariha Bidukhuli Romadhon"

Hadits ini dituliskan dalam bahasa Arab sebagai berikut:

مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ

Dengan transliterasi Latin:

"Man fariha bidukhuli romadhon harroma Allahu jasadahu 'alan-niran."

Yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia:

"Barangsiapa yang berbahagia dengan kedatangan bulan Ramadan, maka Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka."

Lafadz ini menekankan pentingnya menyambut bulan Ramadhan dengan rasa bahagia dan gembira.

Keberkahan dan rahmat Allah yang dilimpahkan pada bulan ini menjadikan Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk merefleksikan diri, memperbanyak ibadah, serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.

Baca Juga: Bacaan Tahlil, Doa Ziarah Kubur Khususon Ahli Kubur Lengkap dan Tata Cara Berdoa di Makam saat Idul Fitri

Dalam kajian ilmu hadits, keabsahan sebuah hadits sangat ditentukan oleh sanad atau rantai periwayatannya dan matannya atau isi dari hadits tersebut.

Berdasarkan ulasan dari beberapa ahli hadits, hadits "fariha bidukhuli romadhon" ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits utama dan tidak memiliki sanad yang jelas, sehingga statusnya diragukan.

Kitab Durratun Nashihin, yang disebut-sebut sebagai sumber hadits ini, diketahui mengandung beberapa hadits yang statusnya dipertanyakan oleh para ulama hadits.

Walaupun hadits ini diragukan keabsahannya, semangat yang terkandung di dalamnya untuk menyambut Ramadhan dengan kebahagiaan sejatinya adalah sesuatu yang positif dan didorong dalam Islam.

Baca Juga: Doa Bulan Rajab Lengkap Arab Latin dan Artinya, Kapan Dibaca? Allahumma Bariklana Fi Rajaba Menyambut Ramadhan

Kebahagiaan menyambut Ramadhan merupakan refleksi dari keinginan untuk memanfaatkan bulan penuh berkah ini sebaik mungkin, dengan berpuasa, berdoa, dan melakukan amal kebaikan.

Namun, penting untuk membedakan antara praktik yang didasarkan pada sumber yang sahih dengan yang statusnya masih diragukan.

Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Gembira

Kita sebagai umat Islam diundang untuk menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh dengan rasa syukur.

Ini adalah bulan untuk membersihkan diri dari dosa, memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.

Kegembiraan menyambut Ramadhan dapat diwujudkan dengan berbagai cara, seperti memperbanyak ibadah, berbagi dengan yang membutuhkan, serta mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.***

Editor: MR Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler