Viral The Rockefeller Foundation Dituding Penyebab Virus Corona COVID 19, Apa Benar?

30 Januari 2024, 11:49 WIB
Cek fakta The Rockefeller Foundation penyebab Virus Corona COVID 19 yang dikatakan Komjen Pol Dharma Pongrekun di YouTube dr. Richard Lee. /Tangkap layar YouTube.com/Jhohannes Marbun

BERITA DIY - Dalam sejumlah linimasa media sosial, muncul konspirasi yang menyebut The Rockefeller Foundation merupakan penyebab Virus Corona COVID 19, apakah benar?

Ternyata, pernyataan Rockefeller Foundation menjadi biang COVID 19 yang melanda Indonesia selama 2020-2022 berasal dari perkataan Komjen Pol Dharma Pongrekun.

“(COVID 19) sudah direncanakan tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation dan disimulasikan tahun 2012, lalu dimainkan tahun 2020 untuk di Indonesia, tapi kalau di luar sudah disosialisasikan tahun 2019 gitu,” ujar Dharma Pongrekun.

Satu cuplikan Dharma Pongrekun yang menyebut Rockefeller Foundation terjadi di YouTube dr. Richard Lee yang tayang pada Sabtu 27 Januari 2024.

Baca Juga: Siapa Arzum Bule Austria yang Viral Karena Pernikahannya? Ini Nasibnya Saat Ini

Cuplikasi Rockefeller Foundation dan sosok Dharma Pongrekun pun viral di TikTok dan menjadi perbincangan di medsos tersebut, terkait apakah benar yang dinyatakan oleh jenderal bintang tiga tersebut.

Sebagai catatan, Dharma Pongrekun merupakan seorang perwira tinggi (Pati) Polri dengan jabatan Komisaris Jenderal (Komjen). Beliau lahir pada tanggal 12 Januari 1966 di Palu, Sulawesi Tengah.

Dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) tertanggal 31 Agustus 2020 menyatakan jika info Rockefeller Foundation berada di balik kemunculan Virus Corona COVID 19 adalah tidak benar.

"[Misinformasi] Klaim bahwa Rockefeller Foundation berada di balik kemunculan virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2 adalah keliru." ditulis di kominfo.go.id.

Baca Juga: Apa Itu Flirting Bahasa Gaul Viral TikTok? Ini Arti Maknanya di Relationship dan Ciri-cirinya

Lalu, apa itu Rockefeller Foundation?

Rockefeller Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1913 di Amerika Serikat. Misi mereka adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia di seluruh dunia.

Menurut Rockefeller, mereka adalah pionir dalam bidang filantropi yang berusaha untuk mempromosikan kesejahteraan manusia dengan menemukan dan meningkatkan solusi untuk memajukan peluang dan mengatasi krisis iklim.

Yayasan ini dikenal karena menggunakan data, ilmu pengetahuan, dan inovasi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, menciptakan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan, mengakhiri kemiskinan energi bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, serta memungkinkan mobilitas ekonomi.

Beberapa bidang yang mereka tangani termasuk masalah kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, dan keuangan inovatif.

Baca Juga: Definisi Savage Artinya Apa Bahasa Gaul Viral TikTok Usai Debat Cawapres Pemilu 2024

Mereka tidak hanya beroperasi di Amerika Serikat saja, tetapi juga di berbagai belahan dunia seperti Afrika, Asia, dan Italia. Selain memiliki kantor di New York dan Washington DC, Rockefeller juga membuka kantor di Bellagio Center (Italia), Nairobi (Kenya), dan Bangkok (Thailand).

Pada tahun 2024, Rockefeller Foundation mengalokasikan dana sebesar $475 ribu untuk proyek Missouri Budget Project 2024. Mereka bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Missouri melalui penelitian dan analisis yang objektif mengenai anggaran negara, pajak, dan isu-isu ekonomi.

Selain itu, Rockefeller juga memberikan dana sebesar $407.550 untuk United Nations Office for Project Service (UNOPS) pada tahun 2023. Pada tahun yang sama, mereka juga menyumbangkan $350 ribu untuk International Finance Facility for Education.

Kofi Annan Foundation pernah menerima lebih dari $1 juta dalam proyek sistem tata kelola pangan. National University of Singapore juga mendapatkan $275 ribu untuk Institute for Environment and Sustainability terkait desain kebijakan di Asia Tenggara.

Menurut Gavi.org, Rockefeller memberikan dana sebesar $5 juta untuk mendukung solusi inovatif, mitra baru, wawasan, dan strategi dalam mengubah pembelajaran, pelatihan, dan pemantauan kinerja tenaga kesehatan dengan teknologi digital.

Terkait COVID-19, Rockefeller Foundation berkomitmen menyalurkan lebih dari $1 miliar sebagai tanggapan darurat selama tiga tahun pertama sejak 2020.

Baca Juga: Profil Luker Feller Viral TikTok, Apakah Benar-benar Menghasilkan Uang Rp50 Juta per Bulan

Mereka juga meluncurkan U.S. Equity-First Vaccination Initiative (EVI) senilai $23 juta untuk mengurangi kesenjangan rasial dalam vaksinasi Covid-19 dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat.

Dipimpin oleh Rajiv J. Shah sebagai presiden, Rockefeller Foundation memiliki beberapa anggota lain seperti Ashvin Dayal (Senior Vice President), Deepali Khanna (Vice President), Eileen O'Connor (Senior Vice President, Strategic Communications and Policy), dan Elizabeth Yee (Executive Vice President).

Demikianlah info Rockefeller Foundation disebut-sebut sebagai penyebab munculnya COVID 19. Berikut penjelasan terkait klaim tersebut dan sepak terjang Rockefeller.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler