Ini Dia Jadwal Kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 di Arab Saudi, Kejadian Astronomi di Indonesia Turut Disinggung

19 April 2023, 08:41 WIB
Kapan hari raya Idul Fitri 2023, kapan sidang isbat Idul Fitri 2023, kapan hari raya Idul Fitri 2023 Kemenag dan Lebaran berapa hari lagi. /pixabay/GLady

BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari kapan hari raya Idul Fitri 2023, kapan sidang isbat Idul Fitri 2023, kapan hari raya Idul Fitri 2023 Kemenag dan Lebaran berapa hari lagi.

Berikut ini jadwal kapan hari raya Idul Fitri 2023 di Indonesia. Dalam penentuannya, peristiwa astronomi di Indonesia turut disinggung.

Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, sering kali menghadapi ketidaksepakatan tentang waktu Idul Fitri atau Lebaran.

Organisasi keagamaan dengan pemerintah terkadang memiliki perbedaan pendapat tentang tanggal yang tepat untuk merayakan Lebaran.

Baca Juga: Lebaran Muhammadiyah dengan NU dan Pemerintah Dipastikan Beda! Ini Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2023 Kemenag

Hal ini membuat masyarakat Indonesia penasaran tentang kapan Lebaran di Arab Saudi, yang dianggap sebagai referensi utama dalam menentukan awal Syawal.

Arab Saudi, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam di seluruh dunia, menjadi patokan dalam menentukan kalender Hijriyah dan perayaan Idul Fitri.

Namun, perbedaan metode dalam melihat penampakan hilal antara organisasi keagamaan dan pemerintah di Indonesia sering kali menimbulkan perbedaan tanggal Lebaran.

Muhammadiyah, misalnya, cenderung mengikuti metode hisab, yang merupakan perhitungan matematis posisi bulan. Sementara itu, NU dan pemerintah lebih mengutamakan metode rukyat, yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal.

Baca Juga: Bolehkah I'tikaf di Rumah dan Hukumnya, Simak Lafal Niat serta Tata Cara Melakukan Itikaf di Akhir Ramadhan

Lantas, kapan Lebaran di Arab Saudi?

Para ahli astronomi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memperkirakan bahwa Idul Fitri kemungkinan akan dimulai pada hari Sabtu, karena bulan Syawal diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang pada Jumat malam, bukan pada Kamis.

Secara teknis, bulan akan muncul di langit pada Kamis malam, tetapi tidak akan disinari sinar matahari dan sulit untuk dilihat tanpa peralatan khusus, kata Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society.

Pada Jumat malam, jika langit cerah, bulan akan sangat mudah terlihat dengan mata telanjang, tambah Abu Zahra, seperti yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency (SPA).

Namun, pejabat masih dapat menyatakan Jumat sebagai awal Idul Fitri jika kesaksian mata tentang penampakan bulan pada Kamis diterima.

Baca Juga: 6 Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Keistimewaan Ibadah Sunnah I'tikaf hingga Memberi Makan untuk Berbuka

Sebelumnya, Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta masyarakat di Kerajaan untuk mencoba melihat bulan yang menandakan akhir Ramadan pada Kamis malam.

International Astronomy Center Abu Dhabi mengumumkan dalam sebuah cuitan bahwa bulan tidak akan terlihat dari tempat manapun di dunia Islam pada Kamis, kecuali di bagian-bagian Afrika Barat jika menggunakan teleskop dan cuaca mendukung.

Meskipun kondisi astronomi mengindikasikan bahwa bulan tidak dapat terlihat pada Kamis malam, masih mungkin bagi pejabat untuk menerima kesaksian mata dan Idul Fitri tetap bisa dimulai pada Jumat, tambah pusat tersebut.

Pusat Astronomi ini mencatat bahwa ada beberapa kejadian di masa lalu ketika Idul Fitri dimulai pada hari tertentu di mana secara ilmiah tidak mungkin untuk melihat bulan Syawal.

Sebuah fenomena astronomi langka juga akan terjadi bersamaan dengan bulan Syawal, saat bulan berada di antara matahari dan bumi untuk menciptakan 'gerhana hibrida' yang jarang terjadi dan akan terlihat dari bagian-bagian belahan bumi selatan termasuk Australia dan Indonesia pada Kamis.***

Editor: MR Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler