BERITA DIY- Simak informasi cara baca hasil USG jenis kelamin 2D, 3D, dan 4D serta alasan kenapa ibu hamil melakukan USG dan apakah USG memiliki resiko.
Seiring perkembangan teknologi penggunaan alat-alat pemeriksaan dalam dunia kedokteran semakin berkembang salah satunya pemeriksaan kehamilan atau USG.
Dulu sebelum teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini orang-orang hanya mengira-ngira apa jenis kelamin anaknya.
Konon jenis kelamin bayi dapat dilihat dari bentuk perut sang ibu, jika turun berarti bayinya laki-laki dan apabila perutnya tinggi bayinya perempuan.
Untuk saat ini jika penasaran tidak perlu lagi mengira-ngira, ibu hamil dapat mengetahui jenis kelamin bayinya dengan melakukan pemeriksaan.
Ibu hamil dapat melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin dan kondisi perkembangan bayinya dengan memiliki USG 2D, 3D, atau 4D.
Dikutip dari March Of Dimes, USG adalah ultrasound atau juga disebut sonogram yang merupakan tes prenatal yang ditawarkan kepada sebagian besar wanita hamil menggunakan gelombang suara.
Ada beberapa alasan kenapa ibu hamil melakukan USG sebagai berikut:
Baca Juga: 11 Makanan dan Buah Kaya Asam Folat Penting bagi Ibu Hamil dan Promil, Cegah Cacat Lahir pada Bayi
- Untuk memastikan kehamilan
- Memeriksa usia kandungan dan pertumbuhan bayi
- Untuk mengetahui detak jantung, tonus otot, gerakan, dan perkembangan bayi secara keseluruhan
- Untuk mengetahui apakah hamil kembar atau tidak
- Untuk mengetahui bagaimana posisi bayi sebelum lahir
USG 2D, 3D, dan 4D merupakan jenis USG perut yang bisa dipilih dan digunakan sesuai kebutuhan pasien.
USG 2D merupakan pemeriksaan kehamilan yang akan menampilkan tiga warna yaitu abu-abu, hitam, dan putih.
Setiap warna memiliki indikator masing-masing. Warna putih menunjukan tulang tubuh, warna hitam menunjukan cairan ketuban, dan warna abu-abu adalah struktur jaringan tubuh bayi.
USG 3D adalah jenis USG yang mengambil banyak gambar yang bentuknya hampir sejelas foto sehingga cara membaca hasil USG ini cukup mudah.
USG jenis ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan organ bayi tumbuh dan berkembang dengan normal.
Lewat USG 3D dapat mengetahui jika ada kelainan yang terjadi pada bayi dalam kandungan. USG 3D tidak hanya digunakan oleh ibu hamil tetapi juga dapat digunakan oleh perempuan pada umumnya untuk memeriksa jika ada masalah pada rahim.
Dikutip dari Primaya Hospital, pemeriksaan USG 4D merupakan metode ultrasonografi yang hampir sama fungsinya dengan USG 3D, namun bedanya USG 4D bisa menunjukan gerak janin dalam kandungan seperti video.
Dokter dan calon orang tua dapat melihat janin atau bayi dalam kandungan dengan lebih detail. Lewat USG 4D bentuk anggota tubuh seperti telinga dan hidung dapat dilihat dengan jelas.
Tidak hanya itu, lewat USG 4D juga dapat mendeteksi gerakan dinding atau katup jantung dan aliran darah bayi dalam kandungan.
Beberapa orang masih ada yang penasaran dan bertanya apakah USG memiliki resiko atau dampak negatif untuk ibu hamil atau bayinya.
USG atau ultrasonografi adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara jadi aman untuk ibu hamil dan bayinya.
Baca Juga: Manfaat Kacang Hijau untuk Kesehatan Tubuh Ibu Hamil, Ini Waktu yang Baik untuk Mengonsumsinya
Melakukan USG saat kehamilan bukan satu hal yang wajib hanya bersifat opsional. Ibu hamil sudah dapat melakukan USG pada usia kehamilan 6 minggu, pemeriksaan pada trimester pertama disebut USG awal.
Demikian penjelasan tentang cara baca hasil USG jenis kelamin 2D, 3D, dan 4D lengkap alasan kenapa ibu hamil melakukan USG dan penjelasan apakah USG memiliki resiko.***