BERITA DIY - Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang bagaimana hukum wudhu di dalam kamar mandi yang menyatu dengan toilet.
Dalam kesempatan berdakwah Ustadz Adi Hidayat, terdapat seorang jamaah yang menanyakan bagaimana hukum berwudhu di toilet.
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat diunggah melalui Youtube resminya dengan nama Adi Hidayat Official.
Pada video yang diunggah pada 31 Januari 2022 berjudul "Hukum Berwudhu Di Toilet" ia memaparkan jawaban tentang hukumnya berwudhu di kamar mandi yang menyatu dengan toilet.
Baca Juga: Hukum Menikah dengan Sepupu Menurut Islam Apakah Boleh? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat mengatakan idealnya, tempat wudhu terpisah dengan toilet atau kamar mandi.
Mengapa tempat wudhu yang ideal harus terpisah dengan toilet?
Karena di dalam tempat wudhu tersebut, kita menyertakan berbagai macam kalimat-kalimat thayyibah yang mengiringi proses wudhu.
"Baik sebelum maupun setelah dilangsungkan (wudhu)" ucap Ustadz Adi Hidayat.
Sebagai informasi sebelum melaksanakan wudhu terdapat kalimat bismillahirrahmanirrahim sebagai awal mula kita mengerjakan kebaikan.
"Sebagai ungkapan, ekspresi, gambaran atas niat yang kita tuju dari wudhu itu kita arahkan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT." tambah Adi Hidayat.
Di akhir wudhu, terdapat doa dengan mengucapkan kalimat syahadat dan kemudian bisa juga menambahkan doa di akhir seperti yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.
Kalimat-kalimat thayyibah yang berupa permohonan-permohonan doa dalam kebaikan, ataupun menyebut asma-asma Allah SWT umumnya tidak diucapkan di toilet.
Karena toilet mempunyai sifat tertentu, sifatnya hanya untuk membuang hajat, baik yang sifatnya kecil maupun besar yang bisa jadi melahirkan najis.
"Karena alasan inilah, akan lebih bagus kalau tempat wudhu itu bisa terpisah sendiri dengan toilet" jawab Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan jika tempat wudhu terpisah, maka kesempurnaan hal-hal yang mengiringi bisa dilaksanakan.
Apakah boleh berwudhu di toilet?
Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan kalau ada kaidah yang menyatakan kondisi-kondisi yang mendesak itu membolehkan, bahkan yang terlarangpun asalnya, diperkenankan.
Baca Juga: Hukum Naik Haji dan Umroh dengan Hutang Pinjaman Bank
Ia mengatakan kalau kondisi tempat wudhu di toilet tidak terlarang atau haram, hanya tidak disukai, makruh sifatnya.
"Tidak disukai yang dimaksud adalah tidak bisa mengungkapkan hal-hal baik yang mungkin kita lakukan saat kita berwudhu" ucap Ustadz Adi Hidayat yang dikutip Berita DIY pada 27 Juni 2022.
"tidak berhukum haram, itu bisa dilakukan, kalau memang tempatnya memungkinkan untuk terpisah maka bagus, tapi kalau menyatupun tidak ada masalah dalam keadaan-keadaan darurat tertentu" tambahnya.
Maka kalimat-kalimat thayyibah yang akan dilakukan pada proses wudhu di toilet hanya bisa dalam hati, tidak perlu diungkapkan di lisan, lalu sempurnakan wudhu Anda dan ketika keluar, Anda berdoa sebagai penutup dari wudhunya.
"Tidak ada hukum spesifik haram untuk mengerjakan wudhu di dalamnya (toilet) karena ada proses yang tadi saya sebutkan." ucapnya.
"Tapi lebih disukai, kalau hanya untuk wudhu semata, tidak disertai dengan mandi yang lainnya, kalau ada tempat yang terpisah sehingga bisa menyempurnakan bacaan-bacaan yang dimaksudkan" pungkas Ustadz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang hukum wudhu di dalam toilet atau kamar mandi yang menyatu dengan toilet.***