Jelang Idul Adha: Kenali Gejala Ternak Terinfeksi Virus PMK, Penularan, Cara Pengobatan, dan Pengendalian

27 Mei 2022, 07:15 WIB
Ilustrasi Jelang Idul Adha: kenali gejala ternak sudah infeksi virus PMK, penularan, cara pengobatan, dan pengendalian. /PIXABAY/@milesz

BERITA DIY - Jelang Hari Raya Idul Adha kenali hewan ternak yang sudah terinfeksi virus penyakit mulut dan kuku (PMK), proses penularan, bagaimana cara pengobatan, dan pengendalian yang bisa dilakukan.

Seperti diketahui bahwa ketika umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha maka akan ada acara kurban menggunakan hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Untuk itu sangat penting untuk mengetahui dan memastikan bahwa hewan yang akan digunakan untuk berkurban dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Puan Maharani Desak Pemerintah Tangani Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Jelang Idul Adha

PMK saat ini sedang terjadi di Indonesia dan menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing. PMP masuk dalam golongan penyakit akut menyebar melalui infeksi virus dan mudah menular.

Dikutip dari laman Universitas Diponegoro, PMK memiliki nama lain apthae epizootica (AE), foot and mouth disease (FMD) berukuran kecil kurang lebih 20 milimikron.

PMK bukan merupakan penyakit zoonosis atau tidak ditularkan ke manusia. Namun manusia dapat menjadi perantara atau penyebar PMK kepada hewan ternak.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Berapa Hari Lagi dan Jatuh Tanggal Berapa? Ini Penjelasan NU dan Muhammadiyah

PMK merupakan salah satu penyakit hewan yang proses penularannya terjadi sangat cepat. Penyakit ini sangat diwaspadai karena dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi.

Kerugian ekonomi dapat timbul karena kematian ternak dan tingginya angka kesakitan, adanya hambatan perdagangan, terganggunya industri turisme, operasional pemberantasan penyakit, serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat.

PMK ada beberapa macam, untuk saat ini sudah ada tujuh jenis PMK yang teridentifikasi yaitu: tipe Oise (O); Allemagne (A); German Strain (C); South African territories 1 (SAT 1); SAT 2; SAT 3; dan Asia 1.

Baca Juga: Bahan Pangan yang Bisa Buat Menurunkan Kolesterol Jahat dalam Tubuh Usai Makan Daging Kurban Idul Adha

Tipe O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1 tersebut yang secara imunologis berbeda satu sama lain.

Dikutip dari laman DKPP Provinsi Jawa Barat, berikut ini gejala, penularan, cara pengobatan, dan pengendalian ternak yang sudah infeksi virus PMK.

Proses terjadinya penularan PMK pada hewan bisa terjadi melalui beberapa cara:

1. Kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.

2. Sisa makanan atau sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.

3. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.

4. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dan lainnya).

5. Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)

Baca Juga: Resep Membuat Beef Teriyaki ala Hokben Versi Rumahan, Olahan Daging Idul Adha Dijamin Enak!

Gejala yang muncul pada sapi yang terinfeksi virus PMK:

1. Demam (pyrexia) hingga mencapai 41 derajat celcius dan menggigil

2. Terjadi anorexia (tidak nafsu makan)

3. Menurunnya produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari

4. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)

5. Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.

6. Pembengkakan kelenjar submandibular.

7. Hewan lebih sering berbaring

8. Luka pada kuku-kukunya lepas.

9. Menggertakkan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.

10. Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.

11. Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen,

12. Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda,

13. Terjadi penurunan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Baca Juga: Resep Bumbu Tongseng Sapi serta Cara Membuatnya, Dijamin Nikmat Disantap di Idul Adha!

Gejala yang muncul pada kambing yang terinfeksi virus PMK:

1. Lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.

2. Lesi atau lepuh pada sekitar gigi domba

3. Kematian pada hewan muda.

4. Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)

Pengobatan pada hewan yang terinfeksi PMK:

1. Melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.

2. Kaki yang sudah terinfeksi bisa diterapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.

3. Melakukan Injeksi intravena preparat sulfadimidine

4. Hewan yang terserang penyakit harus karantina yakni dipisahkan dari hewan yang sehat selama masa pengobatan

Baca Juga: Resep Tongseng Kambing Tanpa Santan, Enak dan Mudah Dibuat untuk Daging Kurban Idul Adha

Pencegahan yang dapat dilakukan pada hewan yang sehat:

1. Hewan yang tidak terinfeksi harus ditempatkan dalam kandang yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan.

2. Berikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan yang sehat

3. Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat lima persen setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak.

Demikian informasi jelang Idul Adha: ini gejala ternak sudah infeksi virus PMK, penularan, cara pengobatan, dan pengendalian yang dapat dilakukan.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler