6 Februari 2022 Diperingati Sebagai Hari Apa? Alasan Peringatan Hari Anti Sunat Perempuan Internasional

5 Februari 2022, 19:10 WIB
ILUSTRASI - Hari Anti Sunat Perempuan Internasional diperingati setiap 6 Februari. Simak alasan peringatan tersebut. /PEXELS/Pixabay

BERITA DIY - Simak alasan kenapa setiap tanggal 6 Februari jadi peringatan Hari Anti Sunat Perempuan Internasional dan alasan PBB intoleran atas tindakan menyupit wanita.

Tanggal 6 Februari dikenal sebagai The International day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation atau Hari Tanpa Toleransi terhadap Sunat Perempuan Dunia.

Mengutip dari website PBB di un.org, sejak tahun 2008 UNICEF-UNFPA membentuk Joint Programme atau program bersama terkait mutilasi alat kelamin perempuan atau female genital mutilation (FGM).

Baca Juga: Tanggal 5 Februari 2022 Memperingati Apa? Ada Hari Ulang Tahun HMI, Simak Sejarah Berdiri Organisasi Itu

Baca Juga: Tanggal 18 Januari 2022 Memperingati Hari Apa? Ada Peristiwa Pesawat Jatuh dan Momen Sejarah Lainnya

FGM diakui secara internasional sebagai pelanggaran hak asasi anak perempuan dan wanita dewasa.

Tindakan ini mencerminkan ketidaksetaraan yang mengakar antara jenis kelamin juga bentuk ekstrim dari diskriminasi terhadap perempuan.

Selain itu, praktik FGM juga melanggar hak atas seseorang atas kesehatan, keamanan dan integritas fisik, hak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat, dan hak untuk hidup.

Mutilasi alat kelamin wanita sendiri pada praktiknya adalah dengan memotong alat kelamin bagian luar perempuan.

Sunat perempuan ini dilakukan dengan cara pengangkatan labia dan klitoris. Tindakan sunat perempuan ini tentu mendatangkan banyak sisi buruk terhadap kondisi baik fisik maupun mental pada perempuan.

Perempuan yang disunat bisa berhadapan pada komplikasi jangka pendek, seperti syok, pendarahan berlebih, nyeri buang air kecil atau bahkan kesulitan buangair kecil.

Baca Juga: Tanggal 17 Januari 2022 Memperingati Hari Apa? Cek Deretan Peristiwa Sejarah di Indonesia dan Dunia

Baca Juga: Tanggal 6 Januari 2022 Memperingati Hari Apa? Ada Sejarah Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia

Adapun efek jangka panjangnya, seorang wanita yang alat kelaminnya disunat bisa memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi serta dapat menganggu kesehatan mental.

Dari data WHO setidaknya ada lebih dari 200 juta anak perempuan dan wanita dewasa di dunia saat ini telah disunat.

PBB mencatat praktik sunat perempuan ini utamanya banyak dipraktikkan di 30 negara Afrika dan Timur Tengah. Selain itu terjadi juga di kawasan Asia Amerika Latin.

Praktik ini dilaporkan juga terus berlangsung di antara populasi imigran yang tinggal di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia Hari Ini 6 Februari 2022: Tema, Tujuan, dan Alasan Pelarangannya

Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Oktober 2021: Sumpah Pemuda hingga Hari Ulang Tahun PBB

Tahun ini Joint Programme UNICEF-UNFPA tentang Penghapusan Sunat Perempuan mengambil tema “Mempercepat Investasi untuk Mengakhiri Sunat Perempuan” pada 6 Februari 2022.

PBB memproyeksikan praktik FGM atau mutilasi alat kelamin perempuan ini bisa sepenuhnya bisa diberantas penuh pada 2030 dan berhenti pada satu generasi. Mengikuti semangat Sustainable Development Goal 5 atau Pemabangunan Berkelanjutan 5.

Demikian uraian tentang alasan 6 Februari diperingati sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Internasional.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler