Efek Samping 6 Vaksin Booster dan Cara Mengatasinya: Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Zivifax, CoronaVac, Sinovac

16 Januari 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi enam jenis vaksin booster atau dosis ketiga yang direkomendasikan oleh BPOM di Indonesia. /pixebay/Wilfried Pohnke /

BERUTA DIY - Simak efek samping enam vaksin booster yang telah direkomendasikan oleh BPOM, di antaranya Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Zivifax, Sinovac, dan CoronaVac.

Pemerintah resmi memulai kegiatan vaksin booster atau dosis ketiga per 12 Januari 2022 secara gratis. Meski kemungkinan ada efek samoung ringan yang mungkin dirasakan, namun masyarakat bisa mengatasinya.

BPOM beberapa waktu lalu telah melegalkan lima vaksin untuk menjadi booster yaitu Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Zifivax, Coronavac, dan disusul oleh Sinovac. Masing-masing jenis bisa diberikan heterolog, homolog, maupun keduanya.

Baca Juga: Resmi! Vaksin Booster Gratis Kata Presiden Jokowi: Jadwal, Syarat, Jenis, dan Cara Dapat Dosis Ketiga

Adapun syarat bagi warga yang ingin mendapat suntikkan ketiga adalah harus berusia 18 tahun ke atas dan telah divaksin dosis kedua minimal enam bulan. 

Lebih lanjut, pemerintah mengutamakan vaksin booster untuk Provinsi yang telah mencapai target vaksinasi 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

Tujuan pemerintah yang tetap memberikan vaksin dosis ketiga secara gratis adalah melindungi masyarakat Indonesia terhadap virus corona serta mutasi yang semakin berkembang belakangan ini.

Lantas, adakah efek samping yang ditimbulkan? Simak efek samping enam vaksin booster dikutip dari berbagai macam sumber.

Baca Juga: Cara Menambah Sertifikat Vaksin di Pedulilindungi, Cek di Aplikasi Resmi atau Laman Pedulilindungi.id

1. Pfizer

Dikutip dari aarp.org yang mengacu pada data uji klinis yang dilakukan oleh Pfizer-BioNTech, biasanya masyarakat yang mendapat vaksin booster Pfizer mengalami efek samping ringan sebagai berikut:

  • Nyeri atau sakit pada lokasi suntikkan
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Otot tegang atau sakit
  • Demam

Berdasarkan ketentuan BPOM, Pfizer booster diberikan dosis penuh secara homolog atau jenis vaksin yang sama.

Baca Juga: Cara Cek Jarak Waktu Vaksin Kedua dan Ketiga

2. Moderna

Moderna juga merupakan vaksin yang direkomendasikan sebagai booster oleh BPOM. Mengacu pada uji klinis yang dilakukan oleh Moderna, laporan efek samping penerima vaksin booster jenis ini adalah sebagai berikut:

  • Nyeri atau sakit pada lokasi suntikkan
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Otot tegang atau sakit
  • Nyeri sendi

BPOM memberikan rekomendasi jenis vaksin Moderna booster diberikan setengah dosis homolog dan setengah dosis heterolog untuk vaksin primer Pfizer, AstraZeneca, dan Janssen.

Baca Juga: Lokasi Vaksin di Jogja, Cek Kriteria dan Cara Daftar Vaksinasi Booster

3. AstraZeneca

AstraZeneca memiliki efek samping yang umum setelah beberapa orang menerima vaksin jenis tersebut. Hal ini terutama ditemukan pada orang berusia di atas 65 tahun.

Berdasarkan laporan dari hse.ie, satu dari 10 orang mengalami beberapa efek samping ringan berikut ini:

  • Kelelahan
  • Nyeri, sakit, dan gatal di area suntikkan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau nyeri sendi
  • Mual
  • Demam suhi di atas 38 derajat atau lebih

Dari uji yang dilakukan oleh BPOM, booster AstraZeneca sebaiknya diberikan secara homolog atau dengan jenis vaksin yang sama.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Dosis 3 Gratis Sudah Bisa Dicek Lewat Aplikasi PeduliLindungi, Begini Cara Cek

4. CoronaVac

Jenis vaksin booster selanjutnya adalah CoronaVac. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Abanoub Riab dkk (2021) mengungkapkan ada beberapa efek samping ringan yang ditimbulkan oleh CoronaVac:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi

Baca Juga: Cara Cek Dapat Vaksin Booster Gratis di PeduliLindungi, Vaksinasi Covid-19 Dosis 3 Mulai Hari Ini

5. Zifivax

Zivifax menjadi vaksin ke-10 yang diizinkan di Indonesia juga direkomendasikan oleh BPOM sebagai vaksin booster. Dikutip dari laman pom.go.id, pada umumnya Zifivax juga menumbulkan beberapa efek samping:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Mual
  • Diare ringan

Selanjutnya BPOM merekomendasikan Zifivac untuk diberikan dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinophram.

Baca Juga: Resmi GRATIS! Simak Daftar Jenis Vaksin Booster: Cek Jadwal dan Tiket Vaksinasi Dosis Ketiga di Sini

6. Sinovac

BPOM juga turut merekomendasikan Sinovac sebagai vaksin booster, sebagaimana dikutip dari laman pom.go.id pada tanggal 15 Januari 2022.

Menurut uji klinis The Lancet yang disadur dari Medical News Today, vaksin Sinovac memiliki beberapa efek samping, yaitu:

  • Kelelahan
  • Diare
  • Nyeri otot

Biasanya efek samping ringan tersebut berlangsung selama dua hari. Adapun BPOM mengeluarkan aturan Sinovac dosis penuh sebagai vaksin booster jenis homolog.

Baca Juga: Daftar Tempat Vaksin Booster Mulai Hari ini: Simak Syarat dan Cek Jadwal Vaksinasi di Aplikasi PeduliLindungi

Tips/cara mengatasi efek samping vaksin booster

Meskipun terdapat beberapa efek samping ringan, masyarakat tak perlu takut sebab keluhan biasanya hanya bersifat ringan dan sementara. 

Para ahli juga mengatakan efek samping booster jauh lebih minim dibandingkan dosis pertama atau kedua.

Berikut ini cara mengatasi efek samping vaksin booster:

  • Makan makanan yang bergizi dan seimbang
  • Hindari kekurangan tidur
  • Hindari rokok, alkohol, dan junkfood
  • Jaga kesehatan dan banyak istirahat

Apabila mendapati efek samping berat dalam jangka waktu lama, segera hubungi faskes, dokter, atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Demikian efek samping enam jenis vaksin booster di Indonesia beserta cara mengatasinya.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler