BERITA DIY - Yahya Waloni ditangkap oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Kamis, 26 Agustus 2021. Ia ditangkap karena dugaan penistaan agama.
Sebelumnya, Yahya Waloni dilaporkan oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme terkait dugaan penistaan agama terhadap Injil.
Yahya Waloni dinilai menista agama dalam ceramah yang menyebut Bible itu palsu. Mantan pendeta tersebut dilaporkan dengan dugaan kebencian atau permusuhan individu dan/atau antargolongan (SARA).
Dalam pelaporan telah tertuang dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM, selain Yahya Waloni, pemilik akun YouTube Tri Datu juga dimintai keterangan soal ceramah yang diduga penistaan agama.
Di dalam LP tersebut, Yahya Waloni disangkakan dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 45 A juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Pasal 156a KUHP.
Profil Yahya Waloni
Yahya Waloni dikenal sebagai ustadz atau penceramah yang biasanya bertopik pada kristenisasi dan misionaris. Topik yang tak jauh dari latar belakangnya.
Yahya Waloni pernah terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.
Sebelumnya, Yahya Waloni lahir di Kota Manado 30 November 1970 dengan nama asli Yahya Yopie Waloni. Dia lahir di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.
Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.
Berpindah ke Balikpapan, Yahya Waloni sempat menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.
Pada 2006, ustadz Yahya Waloni pindah ke Tolitoli, di sana dia mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hingga pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita melalui tuntutan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa, Yahya Waloni bersama istri memeluk agama Islam secara sah.
Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah. Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.
Demikian profil dari Yahya Waloni yang kini ditangkap oleh pihak kepolisian karena diduga melakukan penistaan terhadap agama Kristen.***