Novel Bamukmin Minta Senjata untuk Perangi KKB Papua, Ferdinand: Mulutnya Bicara Melampaui Kemampuan

27 April 2021, 10:00 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

BERITA DIY – Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari pernyataan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni (PA 212) Novel Bamukmin.

Sebelumnya, Novel Bamukmin menyatakan pemerintah harus bersikap tegas kepada KKB di Papua yang semakin meresahkan masyarakat.

Bahkan Novel menawarkan bantuan dari pihaknya jika pemerintah sudah tidak sanggup dan meminta diberikan senjata untuk berperang melawan KKB.

Baca Juga: Sudah Akhir Bulan April 2021, Dinsos Jadwalkan BST DKI Jakarta Rp300 Ribu Tahap 4 Cair Pekan Ini

Menanggapi pernyataan Novel, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika mantan sekjen DPD FPI Jakarta Selatan itu hanya asal bicara dan tidak memahami situasi yang sebenarnya.

“Tidak paham tentang situasi kondisi dan dampak resiko kebijakan, dan mulutnya pun berkomentar melampaui kemampuannya,” kata Ferdinand Hutahean dikutip dari akun twitternya @FerdinandHaean3.

Ferdinand menambahkan jika memberantas KKB bukan seperti yang dipikirkan Novel Bamukmin.

Baca Juga: Keponakan Menhan Prabowo Jadi Korban di KRI Nanggala 402

“Dia pikir seperti preman habisi preman lain,” kata Ferdinand.

Ferdinand mengatakan jika mengatasi KKB di Papua tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena dampaknya besar.

Dia menjelaskan jika salah kebijakan tentang persoalan Papua bisa berimbas lepasnya Papua dari NKRI.

Baca Juga: Bansos DKI Jakarta Kembali Cair, Cek Online Penerima BST Tahap 4 di Link Ini: Cukup Siapkan Nomor KK

“Brur, saya kasitau dikit, kebijakan menangani Papua ini salah dikit, Papua ini akan lepas,” kata Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani NK dikabarkan meninggal pada Minggu, 25 April 2021 sore sekitar pukul 15.50 WIT di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Brigjen TNI Putu Dani pergi ke kampung Dambet sekitar pukul 9.20 WIT bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor.

Kedatangan mereka ke Kampung Dambet untuk memeriksa kondisi terkini pasca pembakaran rumah kepala desa yang dilakukan KKB.

Nahas, ketika berada di lokasi mereka malah diserang oleh KKB dan mengakibatkan Kabinda Papua itu tertembak dan tewas.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler