Cerpen Fabel: si Katak Malang yang Bertemankan si Kera Licik

22 Februari 2021, 12:21 WIB
Cerpen Fabel: si Katak Malang yang Bertemankan si Kera Licik. /Pixabay/Couleur

BERITA DIY - Seekor katak berteman dekat dengan seekor kera. Karena mereka memiliki perbedaan cara hidup, keduanya jarang bertemu karena harus mencari makan di tempat dan dengan caranya masing-masing.

Suatu hari, si Kera datang kepada si Katak dan berkata, "Hai, sahabatku. Maukah kauikut denganku?"

"Ke mana?" tanya si Katak.

"Ke sungai," jawab si Kera, "Aku melihat ada batang pisang yang hanyut. Batang pisang itu sekarang tersangkut di bebatuan. Aku tak bisa mengambilnya sendiri karena tak bisa berenang."

Baca Juga: Doa-Doa Katolik: Doa Komuni Batin atau Spiritual

"Hmmm. Maksudmu, kau mau meminta tolong kepadaku?" tanya si Katak.

"Bukan persoalan meminta tolong, Sahabat, tetapi aku akan memotong batang itu menjadi dua bagian. Yang satunya untukmu," kata Kera.

"Hmmm," Katak berfikir.

"Ayo, cepat! Batang pisang itu bisa hanyut lagi nanti!" Kera mulai mendesak.

Katak akhirnya mengikuti si Kera. Ia meloncat-loncat dengan cepat mengimbangi si Kera yang bergelantungan dari satu dahan ke dahan lainnya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi

"Hos...hos...hos...," katak ngos-ngosan, keringatnya bercucuran.

"Ayo cepat kauambil batang pisang itu," perintah si Kera sambil menunjuk batang pisangnya.

Si Katak ragu karena arus sungai cukup deras.

"Ayo, Katak. Tunggu apa lagi?" tanya Kera tak sabar.

Si Katak kemudian loncat ke sungai.

Plung!

Ia berenang sekuat tenaga menuju batang pisang yang tersangkut di batu sungai.

Setelah mendapatkan batang pisang itu, ia kemudian mendorongnya ke tepi dengan susah payah.

Baca Juga: Anies Salurkan Air Banjir Jakarta ke Sungai, Tagar #AniesNgapainAja Trending di Twitter

Akhirnya, si Katak berhasil.

Si Kera langsing mengambil batang pisang itu dan memotongnya jadi dua.

Bagian atas yang berdaun, ia ambil sebagai miliknya. Sementara bagian yang bawah, yang tak berdaun, ia berikan kepada si Katak.

"Ini bagian untukmu. Kau tanam ya," kata Kera.

"Kenapa punyaku yang tak berdaun?" tanya Katak sedih.

"Sama saja," kata Kera.

Si Kera berusaha membodohi si Katak. Si Kera yang sebenarnya juga bodoh itu mengira bahwa bagian yang ada daunnya pasti kelak akan berbuah, sementara bagian yang tak ada daunnya tak akan berbuah.

Baca Juga: Uhlala! Andin Syok dan Bahagia Tahu Reyna Anaknya, Elsa Hancur Berkeping-Keping? Ikatan Cinta Malam Ini

Oleh karena itulah, ia memberikan bagian yang bawah untuk si Katak.

Keduanya lantas menanam potongan batang pisang itu di kebun yang mereka pilih masing-masing.

Si Kera yakin betul, bahwa pohon pisang yang ia tanam itu kelak akan berbuah lebat ia sudah membayang-bayangkannya.

Sekian lama kemudian, rupanya pohon pisang si Kera mati. Ia tak tahu bahwa pohon pisangnya harus memiliki akar agar bisa tumbuh dengan baik.

Si Kera kemudian mengendap-endap ke kebun si Katak. Ia kaget, ternyata pohon pisang si Katak berbuah sangat lebat.

Baca Juga: Buruan Buat Akun Buat Gelombang 12! 10 Juta Orang Bakal Dapat Kartu Prakerja Rp 3,55 Juta di 2021

Si Kera tak bisa menahan diri. Yang ada dalam pikirannya ialah pisang, pisang, dan pisang.

Si Kera pun bermaksud untuk mencurinya. Namun, tiba-tiba...taraaaa....muncullah si Katak.

"Hei, Kera, kenapa kau di sini?" tanya Katak.

Si Kera tak mau mengaku kalau ia hendak mencuri. Si Kera juga tak mau mengaku kalau pohon pisangnya sudah mati dan tak berbuah.

Si Kera mengatakan kepada si Katak untuk segera memanen pisang-pisang itu atau kalau tidak, pisang-pisang itu bisa busuk.

Si Katak pun bingung. Ia tak bisa memanjat. Jadi, bagaimana caranya ia bisa memanen pisang-pisangnya?

Baca Juga: BSU Subsidi Gaji Cair Lagi, Cek Namamu di Link Ini: Kemnaker akan Salurkan Sisa BLT Rp2,4 Juta Gelombang 2

Si Kera pun lantas menawarkan solusi.

"Aku akan membantumu memanen pisang-pisang itu," kata Kera mantap.

Tanpa pikir panjang, si Katak setuju.

Dengan gelagat tak baiknya, si Kera langsung memanjat pohon pisang itu.

Cacing di perutnya langsung menari-nari.

Seketika, ia lupa dengan si Katak. Kera yang licik itu lantas menyantap pisang-pisang itu dengan rakus.

Kulitnya ia buang seenaknya, bahkan mengenai si Katak.

Baca Juga: Aquarius Dibayangi Kenangan Masa Lalu, Gemini Tertarik Main Saham Ramalan Zodiak Hari Ini 22 Februari 2021

"Kenapa kaumakan sendiri?! Berikan pisang itu kepadaku!" teriak si Katak marah.

Si Kera tak mengahiraukannya. Ia makan, makan, dan makan.

Si Katak sudah habis kesabaran.

"Cepat kau turun, Kera. Sebentar lagi aku akan menebang pohon pisang ini!" kata si Katak lagi.

Kera tetap tak menghiraukan.

Akhirnya...Kreeeekkk Buk!

Pohon pisang telah ditebang oleh si Katak.

Si Kera jatuh tersungkur. Pisang di mulutnya keluar dan ia tersedak. Selain itu, ia tak bisa bangkit karena kekenyangan.

Si Kera akhirnya pingsang!

Baca Juga: SHIO AYAM Harus Berani Memulai SHIO NAGA Butuh Staycation Ramalan Shio Hari Ini 22 Februari 2021

Si Katak pun pergi. Ia kecewa. Bukan karena tak kebagian pisang, tetapi karena memiliki teman yang rakus, serakah, dan hanya memikirkan dirinya saja.

Ini pelajaran berharga untuk si Katak agar tak lengah dengan bujuk rayu. Tho bukankah pisang memang bukan makanannya?***

Editor: Adestu Arianto

Tags

Terkini

Terpopuler