Sebut Jokowi Kasih Harapan Palsu Soal Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Sekedar Tes Ombak, Ini Angin Surga

16 Februari 2021, 15:35 WIB
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Joko Widodo (kanan). /YouTube Rocky Gerung Official dan Sekretariat Kabinet

BERITA DIY - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai pernyataan Presiden Joko Widood (Jokowi) soal rencana merevisis Undang-Undang Iformasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) hanya sebatas harapan palsu.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi berencana untuk meminta DPR merevisi UU ITE jika dirasa tidak menimbulkan ketidakadilan.

"Kalau UU ITE tidak bisa memberikan rasa keadilan, ya, saya akan minta kepada DPR untuk bersama-sama merevisi UU ini, karena di sinilah hulunya, hulunya ada di sini. Revisi," kata Jokowi dalam acara pengarahan kepada pimpinan TNI/Polri disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin malam, 15 Februari 2021.

Baca Juga: Hancur Dah! Andin Labrak Elsa dan Ancam agar Tidak Berbohong Lagi, Nino Pergoki Mereka, Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Alhamdulillah! Bansos Tunai Rp 1,2 Juta Cair Minggu Ini! Begini Cara Cek Daftar Penerima BST Kemensos

Menurut Rocky Gerung, Jokowi hanya ingin mengetahui bagaimana reaksi publik. Namun Rocky Gerung menambahkan masyarakat sudah terlalu muak karena diberi harapan palsu.

"Beliau sekedar tes ombak, seberapa serius tanggapan publik. Tapi saya anggap publik tak akan layani itu karena berkali-kali ombaknya hanya ombak palsu. Jadi gak perlu terlalu diperhatikan lah. Ini angin surga," kata Rocky Gerung, yang dikutip Berita DIY dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 16 Februari 2021.

Rocky juga menganggap bahwa masyarakat selama ini hidup dalam gelombang ketidakpercayaan terhadap rezim Jokowi.

Baca Juga: Kacau! Ternyata Tak Hanya Elsa 'Musuh' dari Aldebaran, Namun Hal Ini Juga Menjadi Momok Al Malam Tadi

Baca Juga: Viral Pria Berpakaian Serba Hitam Punguti Sampah di Minimarket, Ternyata Hamish Daud

Rencana UU ITE tersebut hanya untuk menciptakan gelombang baru untuk menutupi gelombang sebelumnya.

"Jadi kalau beliau tiba-tiba punya ide untuk membatalkan UU ITE, ya itu juga gelombang baru yang ingin diciptakan untuk menutupi gelombang sebelumnya. Itu harapan palsu," sambungnya.

Apalagi selama ini Rocku menganggap bahwa UU ITE hanya digunakan Istana untuk mengendalikan oposisi.

"Ini lebih mendasar yaitu cara Presiden Jokowi, cara Istana secara keseluruhan menghormati oposisi, dengan begitu harus mengaktifkan oposisi. Jadi kalau dikatakan, silakan kita revisi UU ITE, tapi oposisi sudah diserap ke Istana, lalu siapa yang mau bicara, kan enggak ada," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Menolak Vaksinasi? Siap-siap Tak Dapat Bansos hingga Susah Bikin KTP

Baca Juga: Kuota Hanya 200 Ribu Orang! Daftar KIP Kuliah Dapatkan Biaya Kuliah Gratis dari Pemerintah, Cek Ketentuannya

Rocky juga menyarankan dari pada Jokowi memberikan harapan palsu terkait rencananya merevisi UU ITE bersama DPR, ia sebaiknya memperbaiki caranya dalam berdemokrasi.

"Dalam soal politik, Presiden Jokowi justru harus memperbaiki cara dia melangkah dalam trek demokrasi, bukan dengan cara mensponsori dinasti, membiarkan korupsi di lingkaran dalamnya. Itu yang harusnya diperbaiki, bukan sekadar UU ITE, lalu semuanya selesai, enggak," kata Rocky Gerung.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler