Rocky Gerung Soal Novel Baswedan Dipolisikan: Kalau Diproses, Gak Baca Headline Presiden 'Silakan Kritik Kami'

12 Februari 2021, 19:00 WIB
Rocky Gerung. Rocky Gerung Soal Novel Baswedan Dipolisikan: Kalau Diproses, Gak Baca Headline Presiden 'Silakan Kritik Kami'. ///Instagram/@rocky.gerung

BERITA DIY -  Novel Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ormas Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) atas cuitannya yang mengomentari wafatnya Soni Eranata alias Ustadz Maaher At-Thuwailibi. Pengamat Politik Rocky Gerung lantas turut angkat bicara mengenai hal itu.

Rocky Gerung mengatakan, apabila laporan tersebut diproses oleh Polisi, maka sesungguhnya Polisi sudah mengabaikan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik.

Baca Juga: Tak Terduga! Al Tahu Reyna Anak Nino? Andin Marah Besar ke Aldebaran di Ikatan Cinta Malam Ini

"Kalau diproses berarti Polisi mengabaikan permintaan presiden. Jadi Polisi gak peduli mau presiden ngomong apa pun, yang penting tangkap aja," kata Rocky Gerung, yang dikutip BERITA DIY dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat, 12 Februari 2021.

Rocky Gerung menilai, apabila Polisi tetap memproses laporan tersebut, maka terlihat sangat jelas bahwa Polisi tidak membaca pernyataan Jokowi baru-baru ini.

"Jadi terlihat polisi sebagai aparat yang ada di bawah presiden, dia gak baca headline presiden, 'silakan kritik kami'," ujar Rocky Gerung.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru-baru ini mengungkapkan bahwa Pemerintah perlu mendapat kritik agar dapat bekerja secara maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Menurut Rocky Gerung, apa yang disampaikan penyidik KPK, Novel Baswedan dalam cuitannya tidak mengandung kritik tapi hanya sebuah peringatan yang berasal dari suara hatinya.

"Novel Baswedan tidak kasih kritik, dia hanya kasih peringatan, karena masyarakat menduga ada hal yang kurang etis, orang sakit ditahan. Kan itu pikiran netizen, dan Novel rumuskan itu dalam satu kalimat kecil," kata Rocky Gerung.

"Jadi Novel bukan lakukan kritik penghinaan, justru di saat semua orang ribut, Novel masuk dalam keributan yang sama. Tapi sebetulnya itu bukan keributan, tapi suara hati," sambungnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Sembuh dari Virus Corona

Oleh sebab itu, Rocky Gerung pun heran apabila apa yang disampaikan Novel Baswedan itu bisa langsung diproses hukum.

"Jadi bagaimana mungkin setiap kali seorang mengucapkan kejujuran dari hatinya, itu langsung diproses (hukum)," ujar Rocky Gerung.

Dirinya kemudian menduga jika pernyataan Jokowi agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik hanyalah untuk pemetaan politik saja.

"Kan ini berita nasional, jadi kelihatannya ada sponsor di belakang ucapan presiden yaitu pemetaan politik. Silakan kritik kami, dan ini adalah pemetaan politik. Kalau yang kritik Novel Baswedan itu artinya mengganggu, jadi dilaporkan," tutur Rocky Gerung.

Rocky Gerung pun menduga jika pernyataan Jokowi hanyalah umpan untuk memetakan sisa-sisa oposisi.

"Jadi saya mencurigai bahwa ucapan Presiden Jokowi adalah umpan untuk memetakan sisa-sisa oposisi, nah itu yang akan dipangkas," ujar Rocky Gerung.***

 

 

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler