BERITA DIY - Kini para pengguna aplikasi pesan instan WhatsApp Messenger (WA) tengah melakukan migrasi digital ke aplikasi perpesanan instan lainnya lantaran kebijakan baru yang ditetapkan pihak WA.
Pesan instan WA meminta para penggunanya bersedia berbagi data dengan Facebook terhitung dari Februari 2021 mendatang untuk pengembangan bisnis iklan.
Salah satu aplikasi pesan instan alternatif yang dilirik adalah BiP, platform pesan cepat yang dimiliki dan dikembangkan oleh Turkcell asal Turki.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Januari 2021: Berantakan! Kebusukan Al Terbongkar, Andin Menderita Lagi
Selain Telegram dan Signal yang belakangan jadi santer diunduh banyak pengguna di Play Store, BiP juga berhasil menggaet pengguna baru sebanyak 60 juta hingga akhir 2020 kemarin.
BiP sendiri mengklaim bahwa dirinya lebih unggul dari WA secara fitur bawaan dan telah digunakan di 192 negara yang sebagian besar berada di Eropa dan Timur Tengah.
BiP memiliki fungsi dasar yang sama seperti WA sebagai aplikasi pesan instan yang bisa melakukan pengiriman pesan, panggilan suara dan video, berbagi file serta lokasi.
Namun BiP memiliki keunggulan yang tidak dimiliki WA seperti jumlah peserta grup chat bisa mencapai 1.000 anggota, panggilan video dengan 10 peserta gambar kualitas HD, hingga pengiriman file tanpa proses pengompresan
Selain itu BiP juga menawarkan dual sim dalam satu aplikasi, fitur penerjemah hingga 106 bahasa yang membuatnya menjadi pesan instan multibahasa, transaksi uang, hingga game online gratis dan saluran All in BiP yang bisa diakses bersama secara online.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Andin Gugat Cerai Aldebaran? Angga: Duda Lebih Laku daripada Perjaka
Namun apakah aplikasi pesan instan BiP ini menjadi pilihan alternatif yang tepat untuk melindungi privasi data penggunanya?
Dari sisi keamanan, BiP menggunakan enkripsi Transport Layer Security (TLS) sedangkan WA menggunakan enkripsi end-to-end.
Sistem TLS sendiri merupakan protokol enkripsi yang biasa digunakan untuk transmisi data di inernet sepert penggunaan HTTPS. TLS menerapkan konsep enkripsi, otentifikasi, dan integritas dalam melakukan transmisi data.
Jika di enkripsi end-to-end WhatsApp memastikan bahwa hanya pengirim dan penerima saja yang dapat membaca atau mendengar apa yang dikirim. Enkripsi end-to-end tidak membolehkan pihak ketiga termasuk server atau provider mendeksripsikan pesan.
Baca Juga: 340 Kilogram Rendang Dikirimkan Masyarakat Sumbar untuk Pengungsi Gempa Sulbar
Sedangkan enkripsi TLS pesan teks bisa dienkripsi di pihak pengirim kemudian didekripsi di server. Dengan begitu siapa pun yang memegang kontrol server memiliki akses untuk melihat pesan yang dikirim antara pengguna karena tidak dienkripsi.
Kemudian pesan yang melewati server dapat diteruskan dienkripai melalui TLS lagi kepada penerima. Perbedaan mencolok enkripsi TSL dengan end-to-end adalah bisa tidaknya penyedia layanan melihat pesan yang ditransmisi.
Meski menggunkan jenis protokol enkripsi yang berbeda, BiP berani berkomitmen untuk menjaga keamanan komunikasi antara perangakat dan server akan aman menggunakan TSL. Semua data BiP disipan di pusat data Turkcell di Istanbul dan Ankara.
Per 8 Februari 2021, WA akan menerapkan kebijakan terhadap seluruh penggunanya untuk menyetujui secara paksa jika data mereka akan dibagikan dengan Facebook. Mengingat Facebook telah mengakuisisi WhatApp Inc sejak 2014.
Sebagai pengguna yang pintar ada baiknya selalu mencermati dan memahami term and condition yang diberlakukan setiap aplikasi pesan instan, termasuk Bip, Telegram, Signal atau pun WA.***